Jumat 08 Jan 2021 13:18 WIB

Pemimpin Agama Inggris Ikut Jaga Keselamatan Umat dari Covid

Masjid di Inggris banyak yang secara sukarela menutup masjid untuk hindari Covid

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Masjid Ramadan di Hackney, distrik di timur London, Inggris.
Foto: muslimsinbritain
Masjid Ramadan di Hackney, distrik di timur London, Inggris.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Para pemimpin agama di seluruh dunia turut berupaya untuk menjaga keselamatan jamaah dari Covid-19. Begitu pula di Inggris, para pemimpin Muslim, Kristen, dan Yahudi, juga mengimbau agar umat berhati-hati, setelah pemerintah Inggris mengumumkan bahwa tempat ibadah dapat tetap dibuka.

Sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, memuji masjid yang memilih untuk secara sukarela menghentikan kegiatan komunal (berjamaah) sebagai bentuk kehati-hatian.

"Masjid harus sangat berhati-hati dalam memilih untuk tetap terbuka untuk umum, dan harus menyediakan layanan online dan ibadah bagi individu yang tinggal di rumah," kata Harun Khan dilaporkan The Guardian, dilansir di laman About Islam, Kamis (7/1).

Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam, Qari Asim, mengatakan bahwa penutupan masjid secara sukarela harus dipertimbangkan oleh masjid-masjid. Pasalnya, penilaian risiko menunjukkan bahwa jika masjid tetap terbuka akan menimbulkan risiko serius bagi kesejahteraan jamaah.

 

"Pelestarian kehidupan adalah prinsip Islam yang penting. Tidak ada yang merasa dipaksa untuk menghadiri masjid selama pandemi ini," kata Asim.

Sementara itu, Masjid London Timur menyatakan akan menutup pintunya untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. Dalam sebuah pernyataan, Masjid London Timur menyatakan bahwa kekhawatiran tentang tingkat Covid-19 yang sangat tinggi secara lokal membuat pihaknya mengambil keputusan sulit untuk menutup masjid untuk sholat.

"Kami akan meninjau keputusan kami setelah dua pekan, dan setelah itu terus meninjau situasinya," kata masjid tersebut.

Bulan lalu, meskipun pemerintah mengizinkan masjid dibuka kembali, masjid di Bristol juga mengatakan akan tetap ditutup untuk melindungi komunitas karena lonjakan infeksi Covid-19 baru-baru ini.

Islam telah menetapkan pedoman tertentu untuk menangani wabah penyakit menular yang berdampak pada masyarakat, atau bahkan seluruh dunia. Covid-19 adalah salah satu contohnya.

Dari agama lain, gereja di Inggris juga mengimbau orang-orang yang memiliki kepedulian untuk berhati-hati dan tetap tinggal di rumah. Sebuah pernyataan dari Sarah Mullally, uskup London, mengatakan bahwa mereka akan terus mengikuti petunjuk dan memastikan bahwa gereja tetap seaman mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement