Jumat 08 Jan 2021 09:24 WIB

Mantan Duta Besar: Trump tak Prioritaskan AS

Trump dianggap mengedepankan kepentingannya sendiri di atas kepentingan bangsa

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump di Capitol Rotunda setelah melanggar keamanan Capitol di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa memasuki Capitol AS tempat sertifikasi pemungutan suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump di Capitol Rotunda setelah melanggar keamanan Capitol di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa memasuki Capitol AS tempat sertifikasi pemungutan suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan duta besar Amerika Serikat (AS) Jon Huntsman Jr. mengkritik Presiden Donald Trump karena mengedepankan kepentingannya sendiri di atas kepentingan bangsa. Pernyataan ini disampaikan usai pendukung presiden menyerbu masuk Gedung Kongres.

Pada Kamis (7/1) duta besar yang ditunjuk Trump itu mengajak rakyat Amerika itu bersatu dan melewati 'masa sulit dalam sejarah'. Pendukung Trump menerobos masuk Capitol Hill sehingga anggota Kongres sempat menunda meresmikan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.  

Baca Juga

"Cahaya kami dipadamkan oleh perilaku ceroboh yang berulang kali dilakukan presiden kami, yang telah memperlihat berkali-kali ia lebih peduli pada ego dan kepentingannya dibandingkan membangun kepercayaan pada lembaga demokrasi kami yang rapuh," kata Huntsman.

Huntsman mengundurkan diri pada 2019 usai menjabat sebagai duta besar untuk Rusia selama dua tahun. Ia bergabung dengan mantan pejabat Trump lainnya yang mengecam penyerbuan ke Capitol Hill. Kelompok ini termasuk mantan jaksa agung William Barr dan mantan kepala staf John Kelly.

Kongres sudah mengesahkan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS. Pengesahan ini dilakukan beberapa jam setelah massa yang loyal pada Trump menerobos masuk Capitol Hill untuk mengubah hasil pemilu yang sah dan demokratis.

Dua anggota Kongres dari Partai Demokrat AS mendorong Kabinet menggunakan Amandemen 25 untuk menggulingkan Trump dari kursi Presiden. Jika tidak, mereka mempertimbangkan kembali memakzulkan Trump untuk kedua kalinya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement