Jumat 08 Jan 2021 09:23 WIB

Sumbar Jadi Provinsi Pertama Gelar Sekolah Tatap Muka

Di 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar tidak ada lagi yang masuk zona merah.

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka hari pertama, di SDN 06 Lapai, Padang, Sumatera Barat, Senin (4/1/2021). Pemkot Padang membuka sekolah untuk belajar tatap muka dan wajib mengikuti protokol kesehatan COVID-19 dengan jumlah isi kelas hanya 50 persen, sebagian belajar daring di rumah.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka hari pertama, di SDN 06 Lapai, Padang, Sumatera Barat, Senin (4/1/2021). Pemkot Padang membuka sekolah untuk belajar tatap muka dan wajib mengikuti protokol kesehatan COVID-19 dengan jumlah isi kelas hanya 50 persen, sebagian belajar daring di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan daerahnya merupakan provinsi pertama yang memulai sekolah tatap muka di seluruh kabupaten/kota pada 2021.

"Kami akan mengevaluasi belajar tatap muka paling lama setiap bulan dan kalau dalam rentang satu minggu ada kasus Covid-19 maka Kepala Daerah dan Kepala Sekolah akan menutup sekolah tersebut," kata Irwan.

Semua kebijakan untuk memulai dan menutup sekolah dimasa pandemi, katanya, berada di kepala daerah masing-masing. Ia menyebutkan untuk daerah lain seperti Jakarta belum dibuka dan Jawa Timur walau sudah dibuka baru sebagian.

Dia mengatakan, saat ini di 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar tidak ada lagi yang masuk zona merah hanya kuning dan orange. "Untuk masuk zona hijau rasanya tidak mungkin dan risiko Covid-19 di Sumbar termasuk sedang," ujarnya.

Dia menyebutkan, tantangan terbesar pemerintah ke depannya adalah menangani Covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya. Pekan depan, lanjutnya, sudah mulai dilakukan vaksinasi di Sumbar sebagai upaya menghentikan Covid-19 yang dimulai dari gubernur dan tenaga kesehatan.

Masyarakat dihimbau untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan dan tetap produktif di segala kegiatan supaya perekonomian tetap berjalan. Dia menambahkan, nagari tageh yang ada di Solok Selatan akan diangkat secara nasional.

Nagari tageh bermakna nagari atau desa yang mengoptimalkan segala upaya dan unsur yang ada di dalamnya dalam usaha pencegahan dan penanganan Covid-19. "Nagari Tageh" ini digagas bekerja sama dengan Universitas Andalas (Unand), TNI/Polri.

Menurut gubernur pengendalian Covid-19 berbasis nagari atau komunitas lebih mudah sehingga pemerintah terbantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement