Jumat 08 Jan 2021 08:16 WIB

Satgas Bentuk Perlindungan Khusus Bagi Keselamatan Nakes

Tenaga kesehatan saat ini yang gugur mencapai 237 orang akibat terpapar Covid-19

Petugas kesehatan mengambil sampel tes swab Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta , Rabu (6/1). Puskesmas Kecamatan Duren Sawit ditutup sementara pada 4-6 Januari 2021 terkait ditemukannya kasus positif tenaga medis. Pelayanan kesehatan sementara dialihkan ke setiap puskesmas kelurahan se-Kecamatan Duren Sawit sedangkan pelayanan tes Swab tetap dilayani di zona terbatas.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan mengambil sampel tes swab Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta , Rabu (6/1). Puskesmas Kecamatan Duren Sawit ditutup sementara pada 4-6 Januari 2021 terkait ditemukannya kasus positif tenaga medis. Pelayanan kesehatan sementara dialihkan ke setiap puskesmas kelurahan se-Kecamatan Duren Sawit sedangkan pelayanan tes Swab tetap dilayani di zona terbatas.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satgas Penanganan Covid-19 saat ini telah membentuk bidang baru yaitu Bidang Perlindungan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan (nakes). Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan tenaga medis.

"Dan menurunkan penambahan angka kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 dengan pendekatan promotif dan preventif, serta kuratif dan rehabilitatif melalui respon cepat," jelas Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Hal ini juga menurut Wiku sebagai upaya pemerintah melengkapi upaya penanganan pandemi Covid-19. Yang mana keberadaan tenaga kesehatan saat ini semakin berkurang karena gugur menjadi korban terpapar Covid-19. 

Dari data yang disampaikan sebelumnya pada agenda keterangan pers pada Selasa (3/1) lalu, Wiku menyebut bahwa hingga saat ini sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal. Dimana tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi di bulan Desember 2020. 

Jika masyarakat terus abai dan tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru. "Satu-satunya cara bagi masyarakat adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Wiku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement