Jumat 08 Jan 2021 07:36 WIB

2020, Rasio Elektrifikasi Capai 99,2 Persen

Sebanyak 29 provinsi rasio elektrifikasinya di atas 95 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memasang instalasi listrik di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). ilustrasi
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pekerja memasang instalasi listrik di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi rasio elektrifikasi Indonesia tahun 2020 mencapai 99,20 persen atau meningkat 14,85 persen dalam enam tahun terakhir (tahun 2014 sebesar 84,35 persen). Rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 99,9 persen pada 2021.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, rasio elektrifikasi ini sudah hampir mencapai 99 persen di 29 provinsi. Namun, hanya satu daerah yang rasio kelistrikannya baru 80 persen.

Baca Juga

"Ada satu daerah yang mana NTT (Nusa Tenggara Timur) belum mencapai 90 persen, ini yang kita tingkatkan," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).

Berdasarkan data yang ia sampaikan, sebanyak 29 provinsi rasio elektrifikasinya di atas 95 persen. Hanya 4 provinsi yang rasio elektrifikasinya antara 90-95 persen yakni Kalimantan Tengah (94 persen), Sulawesi Tenggara (94 persen), Maluku (92 persen) dan Papua (94 persen).

Sementara itu, kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2020 mencapai 10.467 MW. Tambahan pembangkit EBT di antaranya dari PLTA Poso sebesar 66 MW, PLTBm Merauke sebesar 3,5 MW, PLTM Sion sebesar 12,1 MW dan PLTS Atap sebesar 13,4 MW. Untuk tahun 2021, ditargetkan kapasitas pembangkit EBT meningkat menjadi 12.009 MW.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement