Kamis 07 Jan 2021 16:26 WIB

Bibit Kelor Laris di Kala Pandemi

Banyak manfaat dari daun kelor.

Bibit Kelor Laris di Kala Pandemi
Foto: Odesa Indonesia
Bibit Kelor Laris di Kala Pandemi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kondisi akibat Pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Bagi pekerja harian seperti Asep Sahriya (55 tahun), hal itu dirasakan benar dampaknya karena orderan kerja sebagai pekerja bangunan sepi. Namun Asep Sahriya merasa tertolong dengan aktivitas selama satu tahun terakhir berkat kegiatan budidaya tanaman kelor di depan rumahnya. ''Lumayan tertolong karena setiap bulan saya ada pemasukan dari penjualan bibit kelor ini. Sangat menolong. Apalagi musim hujan seperti sekarang ini. Banyak pesanan,'' tandas  Sahriya dalam siaran pers Odesa Indonesia yang diterima Republika.

Di halaman rumahnya, Kampung Sekebalingbing Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, tampak deretan bibit bernama latin moringa oleifera. Bersama beberapa warga lain di sekitar Cikadut, Sahriya menekuni kegiatan pembibitan kelor bersama 12 anggota lainnya dalam organisasi “Tanaman Obat Cimenyan” (Taoci), sebuah Grup Pertanian di bawah Yayasan Odesa Indonesia. 

Menurut Sahriya, pembibitan kelor ini dilakukan untuk menopang kegiatan Yayasan Odesa Indonesia yang sering membagikan bibit kelor untuk para petani di Kecamatan Cimenyan. Selain itu, juga memenuhi pembelian dari warga luar Cimenyan yang membutuhkan bibit. ''Kami menerima bantuan benih dan polybag dari Grup Taoci. Nanti penjualannya grup Taoci yang menjualnya. Jadi kami tidak berpikir harus memasarkan. Setiap ada bibit yang sudah berusia 3 bulan biasanya diambil,'' tutur Sahriya.

Ketua Grup Taoci, Yayan Hadian mengatakan, pembibitan kelor ini menjadi bagian dari kegiatan pertanian agrorestry yang dijalankan Yayasan Odesa Indonesia sejak tahun 2017. Kelor dibudidayakan bersama tanaman lain seperti Sorgum, Hanjeli, Daun Afrika, Bunga Telang dan Kopi. Setiap musim hujan banyak orang menanam bibit-bibit tanaman tersebut. Dan kelor sangat banyak diminati warga kota Bandung terutama sejak pandemi Covid-19.

 

''Sekarang kelor semakin dikenal sebagai tanaman penting. Banyak saudara kita dari Kota yang datang ke pembibitan kami untuk membeli bibit kelor dan ditanam di halaman rumahnya.  Ada yang membeli 2 pohon, ada pula yang 5 pohon. Bahkan kalau lahannya luas, bisa menanam 10 pohon,'' kata Yayan.

 

Menurut Yayan, bisnis bibit kelor ini sangat menguntungkan para petani terutama mereka yang tidak bisa bertani di ladang. Dengan memanfaatkan pekarangan belasan pekerja harian tersebut mendapatkan kesempatan berwirausaha dengan mendapatkan pendapatan rata-rata Rp 300.000 setiap bulan tanpa harus mengurangi pekerjaan yang selama ini dilakukan karena mengurus pembibitan kelor dalam jumlah 200 hingga 300 pohon bisa dilakukan dengan waktu satu jam pagi hari dan satu jam di sore hari. Terhitung oleh Yayan Hadian, sejak bulan Januari 2020 hingga desember 2020, grup Taoci telah berhasil menjual 6.540 bibit yang dibeli warga perkotaan, dan menyumbang 22.000 bibit kelor kepada para petani di Kecamatan Cimenyan.

''Saat ini banyak orang meminati kelor karena masyarakat merasakan manfaatnya, terutama untuk kesehatan penyandang penyakit asma, diabetes, stroke, obesitas, asam urat, dan juga bagus untuk melancarkan Air Susu Ibu,'' paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement