Kamis 07 Jan 2021 15:20 WIB

Dinkes Prediksi ICU Covid-19 di DKI akan Penuh Bulan Depan

Selain kendala tempat tidur, jumlah tenaga kesehatan juga menjadi perhatian khusus.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Petugas saat beraktivitas di RSUD Pasar Minggu, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
[Ilustrasi] Petugas saat beraktivitas di RSUD Pasar Minggu, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Weningtyas memprediksi ruangan Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 Jakarta akan penuh pada Februari 2021. Dia menyebut, prediksi itu bisa saja terjadi terjadi lantaran penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota lebih cepat dibandingkan kemampuan penambahan tempat tidur ICU dan isolasi.

"Kendalanya tentu penambahan kasus lebih cepat dibandingkan kemampuan pengembangan tempat tidur (ICU dan isolasi). Bila tidak dilakukan intervensi maka di Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," kata Weningtyas dalam Rapat Koordinasi 10 Provinsi Dengan Kasus Covid Tertinggi yang dilakukan secara virtual melalui Youtube, Kamis (7/1).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, per 3 Januari tempat tidur ICU di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 Ibu Kota telah terpakai sebanyak 79 persen. Sedangkan tempat tidur isolasi harian (non-ICU) terpakai sebanyak 87 persen.

Weningtyas mengatakan, total tempat tidur yang disediakan Pemprov DKI di RS Jakarta sebanyak 24.498 unit. Dengan rincian 8.085 tempat tidur untuk ruang ICU dan sisanya untuk ruangan non-ICU.

Ia pun sudah meminta agar rumah sakit non-rujukan bisa menerima pasien Covid-19 dengan persentase kapasitas 30 persen bagi pasien non-Covid dan 70 persen untuk pasien Covid-19. "Bila 50 persen bed (tempat tidur) dapat dikonversi menjadi bed Covid, maka tentu saja pasien non-Covid juga tetap harus kita perhatikan," ujarnya.

Selain kendala tempat tidur pasien, dia mengatakan, jumlah tenaga kesehatan (nakes) juga menjadi perhatian khusus. Menurutnya, perlu ada penambahan jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta.

"Kemudian SDM-ya juga kurang dan perlu penambahan kompetensi. Selain jumlah (tenaga kesehatan) juga kompetensinya (harus ditambah)," imbuhnya.

Adapun, total kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Rabu (6/1) sebanyak 195.301 kasus. Sementara itu, 16.450 orang masih menjalani perawatan atau isolasi, dan 175.441 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 89,8 persen.

Kemudian, total 3.410 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen. Sedangkan untuk positivity rate atau persentase kasus positif dalam sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement