Rabu 06 Jan 2021 20:33 WIB

WHO Bertindak Bila China Persulit Pemeriksa Penyebab Corona

WHO ambil tindakan bula China persulit tim pemeriksa penyebab Corona

Rep: umar mukhtar/ Red: Muhammad Subarkah
Seorang wanita memindai kode QR Alipay untuk pembayaran di pasar basah di Shanghai, China, 06 Januari 2021.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Seorang wanita memindai kode QR Alipay untuk pembayaran di pasar basah di Shanghai, China, 06 Januari 2021.

IHRAM.CO.ID, BEJING -- Direktur Eksekutif Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan menyatakan WHO segera mengambil tindakan dan berbicara dengan pejabat senior China terkait izin masuk tim WHO dalam rangka menyelidiki penyebab virus corona. Menurutnya sebetulnya ini hanya masalah birokrasi.

"Kami percaya, dan kami berharap ini hanya masalah logistik dan birokrasi yang dapat diselesaikan dengan cepat," kata Ryan seperti dilansir dari Daily Sabah, Rabu (6/1).

Dia mengatakan, WHO beroperasi berdasarkan pemahaman bahwa tim tersebut akan mulai ditempatkan di China pada hari Selasa. Mereka datang dari jauh dan melalui perjalanan yang sulit.

Namun sementara itu, terlihat jelas bahwa persetujuan yang diperlukan belum didapatkan, khususnya terkait dengan izin visa.

"Dan kami tidak ingin mengabaikan orang-orang yang tidak perlu jika tidak ada jaminan keberhasilan kedatangan mereka di China," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku sangat kecewa dengan China yang tidak mengizinkan tim WHO masuk ke negaranya.

"Saya sangat kecewa dengan berita ini karena dua anggota telah memulai perjalanan mereka, dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir," kata dia.

"Hari ini, kami mengetahui bahwa para pejabat China belum menyelesaikan izin yang diperlukan untuk kedatangan tim di China." Tim itu akan mengunjungi kota Wuhan di China, tempat virus Corona pertama kali muncul pada Desember 2019.

Saat itu, tidak ada kasus virus yang diketahui di luar China. Sebaliknya, sekarang ada lebih dari 86 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 1,86 juta kematian terkait, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.

"Saya telah diyakinkan bahwa China mempercepat prosedur internal untuk pengerahan sedini mungkin. Kami sangat ingin agar misi tersebut berjalan secepat mungkin," katanya.

Juni lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan China memiliki kendali penuh atas WHO. Trump mengeklaim pejabat China mengabaikan kewajiban pelaporan mereka kepada WHO selama pandemi dan menekan untuk menyesatkan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement