Rabu 06 Jan 2021 19:56 WIB

Jabar Distribusikan Vaksin Covid-19 Secara Proporsional

Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya yang akan mendapat porsi lebih banyak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau Gudang Vaksin Covid-19 di Komplek Pergudangan BizPark Kopo, Kota Bandung, Rabu (6/1). Provinsi Jawa Barat menerima 97.000 dosis vaksin Covid-19 pada tahap pertama yang akan disuntikkan kepada sedikitnya 45.000 tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat pada pertengahan Januari mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau Gudang Vaksin Covid-19 di Komplek Pergudangan BizPark Kopo, Kota Bandung, Rabu (6/1). Provinsi Jawa Barat menerima 97.000 dosis vaksin Covid-19 pada tahap pertama yang akan disuntikkan kepada sedikitnya 45.000 tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat pada pertengahan Januari mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, pendistribusian vaksin Covid-19 di Jabar akan dilakukan secara proporsional berdasarkan tingkat penyebaran Covid-19. Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Covid-19 yang terbagi dalam dua tahap distribusi. 

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil usai menghadiri video conference terkait Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi bersama Presiden Republik Indonesia (RI), Menteri Kesehatan RI, dan gubernur se-Indonesia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (6/1). 

"Ada 1.000 nakes (tenaga kesehatan) di zona merah dan 1.000 nakes di zona yang tidak merah, maka proporsinya tidak akan sama meski sama-sama ada 1.000 nakes," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

"Akan lebih banyak nakes di zona merah (yang mendapatkan vaksin lebih dulu). Maka, nanti Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya yang akan mendapat porsi lebih banyak," imbuhnya. 

Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) pada Rabu (6/1) pukul 15:00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bodebek dan Bandung Raya mencapai 61.791 kasus. 

Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Covid-19 yang terbagi dalam dua tahap distribusi. Tahap I sebanyak 38.400 dosis. Sementara Tahap II sebanyak 58.680 dosis. 

Sedangkan, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar, terdapat total 161.242 sasaran nakes di 27 kabupaten/kota se-Jabar untuk vaksinasi. Jumlah bisa meningkat dengan penambahan daftar SDM (Sumber Daya Manusia) lain di fasyankes.  

Menurut Emil, Jabar membutuhkan sekitar 67 juta dosis vaksin Covid-19 untuk 33,5 juta penduduk atau 70 persen dari populasi. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun terus meningkatkan kesiapan SDM dan logistik. 

Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, terdapat 1.094 puskesmas sudah terlatih, 27 wakil supervisor kabupaten/kota sudah terlatih, 67 rumah sakit umum di 27 kabupaten/kota sudah terlatih, 18 RS TNI, Polri, BUMN, sudah terlatih, serta tambahan 46 cold chain TCW 3000. 

“Alhamdulillah sekarang kita sudah punya 11.000-an vaksinator yang dilatih sampai akhir bulan Januari. Insya Allah Jabar akan siap (memulai vaksinasi Covid-19),” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement