Kamis 07 Jan 2021 07:30 WIB

Jerman Resmi Perpanjang Lockdown Hingga 31 Januari

Guna mengekang penyebaran virus corona dan menurunkan tingginya infeksi COVID-19, Jerman resmi memperpanjang aturan lockdown hingga tiga minggu ke depan atau hingga 31 Januari. Kali ini, peraturannya lebih ketat.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Michel Kappeler/REUTERS
Michel Kappeler/REUTERS

Pemerintah negara bagian dan federal Jerman pada Selasa (05/01) sepakat untuk memperpanjang dan memperluas aturan lockdown guna meredam penyebaran virus corona.

Peraturan lockdown yang diterapkan saat ini, termasuk penutupan sekolah, akan diberlakukan hingga setidaknya 31 Januari, dan aturan baru ini telah resmi diumumkan.

"Kita harus sangat berhati-hati sekarang. Kita berada dalam situasi baru dan luar biasa," kata Kanselir Jerman Angela Merkel pada konferensi pers saat mengumumkan aturan baru, sembari menambahkan bahwa varian baru virus corona yang lebih cepat menular membuat situasi lebih mendesak.

Apa aturan barunya?

Larangan perjalanan dari hotspot corona: Berdasarkan peraturan baru, penduduk di daerah yang dianggap hotspot virus corona akan dilarang bepergian di luar radius 15 kilometer dari kota tersebut tanpa alasan yang valid. Perjalanan satu hari secara khusus dikesampingkan.

Saat ini, satu dari enam distrik Jerman memiliki tingkat infeksi COVID-19 sebesar 200 kasus per 100.000 penduduk dalam periode tujuh hari, yang berarti angka ini berada di atas ambang batas angka yang dapat diterima.

Pembatasan pertemuan pribadi: Kontak dalam pertemuan pribadi akan dibatasi, hanya untuk satu orang lain yang tidak tinggal di rumah yang sama.

Tes COVID-19 ganda: Orang yang tiba di Jerman dari daerah berisiko tinggi akan diminta untuk menyerahkan dua hasil tes negatif COVID-19. Masa karantina minimal lima hari akan dimandatkan, meskipun tes pertama menunjukkan hasil negatif.

Cuti ekstra untuk orang tua: Orang tua akan diberikan cuti ekstra 10 hari untuk menjaga anak mereka, sementara orang tua tunggal akan menerima 20 hari ekstra.

Apa saja aturan saat ini?

  • Semua toko dan layanan yang tidak penting tetap tutup.
  • Pusat penitipan anak ditutup, tetapi orang tua dapat mengambil hari libur berbayar untuk menjaga anak-anak mereka.
  • Pengusaha diimbau untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah.
  • Orang tidak diperbolehkan membeli dan mengonsumsi alkohol di depan umum.
  • Acara keagamaan di gereja, sinagoge, masjid dan rumah ibadah lain dapat berlangsung jika mengikuti aturan kebersihan, tetapi menyanyi bersama tidak diperbolehkan.
  • Pertemuan pribadi dibatasi maksimal lima orang dari dua rumah tangga. Batas ini sekarang sudah dikurangi.
  • Sebagian besar sekolah ditutup dan siswa belajar melalui pembelajaran jarak jauh.

Vaksinasi yang lebih luas pada kuartal kedua

Merkel mengatakan kemungkinan hanya kelompok prioritas yang dapat menerima vaksin pada kuartal pertama 2021. Dia memperkirakan bahwa stok vaksin untuk lebih banyak orang baru akan tersedia pada kuartal kedua tahun ini. Semua penghuni panti jompo harus divaksinasi paling lambat sampai pertengahan Februari.

Merkel menegaskan dukungannya terhadap strategi Uni Eropa (UE) yang bertujuan mengamankan vaksin untuk seluruh negara anggota. Merkel menekankan bahwa seluruh negara anggota harus bekejera sama menangani masalah ini.

Pemerintah negara bagian dan federal dijadwalkan bertemu lagi pada 25 Januari untuk melakukan peninjauan kembali.

Jerman berharap aturan lockdown dapat menurunkan tingginya tingkat infeksi, agar pihak berwenang dapat memulai kembali pelacakan kontak yang efektif. Masalah saat ini adalah tingginya jumlah infeksi COVID-19 membuat pelacakan kontak sulit dilakukan. Tingkat infeksi yang dapat diterima dalam kondisi ini adalah 50 kasus per 100.000 penduduk dalam periode tujuh hari.

Jerman mencatat hampir 11.900 infeksi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut Robert Koch Institute (RKI). Sementara, Jerman mencatat 944 kematian akibat COVID-19 dalam periode yang sama. Pada hari Selasa (05/01), tercatat tingkat insiden COVID-19 dalam periode tujuh hari untuk seluruh negeri adalah 134,7 kasus per 100.000 penduduk.

Namun, angka-angka yang dicatat dalam beberapa hari terakhir di Jerman kemungkinan besar kurang mewakili situasi sebenarnya karena selama periode masa liburan lebih sedikit kasus yang dilaporkan instansi-instansi kesehatan. (pkp/hp)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement