Rabu 06 Jan 2021 16:46 WIB

Pakar Khawatir Strain Covid-19 Afrika Selatan Kebal Vaksin

Ilmuwan menduga strain Afrika Selatan lebih mengkhawatirkan daripada varian Inggris.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Virus seperti SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19, bermutasi setiap saat. Peneliti mengikuti mutasi ini dengan cermat karena berbagai alasan.

Dilansir di BGR.com, Rabu (6/1), mutasi penting untuk penelitian vaksin, karena obat harus disesuaikan dengan jenis baru seperti yang terjadi pada flu. Hal yang terpenting, mengetahui dengan tepat bagaimana strain ini berevolusi dan bermutasi penting untuk menyusun protokol baru untuk mencegah dan menangani infeksi.

Baca Juga

Dua negara mengumumkan dua mutasi virus corona yang signifikan pada minggu-minggu terakhir tahun 2020. B.1.1.7 Inggris dan 501.V2 dari Afrika Selatan menjadi berita dalam hitungan hari.  

Menurut laporan awal, kedua strain lebih menular daripada virus pendahulu mereka. Namun, banyak orang lebih berfokus pada varian Inggris.

Paara ahli Inggris percaya strain Afrika Selatan mungkin lebih berbahaya daripada B.1.1.7, karena bisa mengembangkan perubahan yang memungkinkannya menghindari vaksin.

Peningkatan infektivitas B.1.1.7 tampaknya terbukti. Inggris mengalami lonjakan besar kasus, mendaftarkan catatan pandemi baru untuk negara tersebut. Ketegangan tersebut tidak menyebabkan COVID-19 yang lebih parah, dan orang yang selamat dari penyakit tersebut tampaknya tidak berisiko terinfeksi ulang.  

Ahli Imunologi AS Anthony Fauci beberapa hari yang lalu menyiratkan bahwa vaksin juga akan bekerja melawan varian ini. Pembuat vaksin, termasuk BioNTech dan Moderna, mengatakan mereka mengharapkan obat mereka bekerja pada B.1.1.7 tetapi membutuhkan lebih banyak pengujian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement