Rabu 06 Jan 2021 15:17 WIB

Produsen Brasil Siapkan 30 Juta Alat Suntik untuk Vaksinasi

Brasil belum menyetujui vaksin apapun yang akan diberikan kepada warganya.

Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, BRASILIA -- Negara-negara di dunia mulai menjalankan program vaksinasi covid-19. Bagi negara yang belum menjalankan, umumnya sudah mulai dalam proses persiapan vaksinasi.

Begitu pula di Brasil. Para produsen alat suntik Brasil pada Selasa (5/1)mengatakan  mereka akan memasok 30 juta alat dan jarum suntik untuk program vaksinasi COVID-19 negara itu.

Baca Juga

Eksekutif dari tiga produsen utama alat suntik di Brasil bertemu dengan Presiden Jair Bolsonaro dan sepakat bahwa masing-masing akan memasok 10 juta alat suntik. Pasokan ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan tahap awal rencana vaksinasi.

Hingga saat ini, pemerintah Brasil belum menyetujui vaksin apa pun yang akan digunakan. Soal program vaksinasi ini., Brasil memang tertinggal dibandingkan belakang beberapa negara tetangganya, seperti Argentina dan Chile.

Brazil memiliki wabah COVID-19 paling mematikan kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Presiden Bolsonaro, yang telah meremehkan tingkat keparahan virus corona, menghadapi kritik karena tidak mengatur langkah-langkah tanggapan pandemi yang efektif.

"Tidak akan ada kekurangan alat suntik untuk vaksin (COVID-19) yang akan tiba di Brazil," kata Paulo Henrique Fraccaro, kepala kelompok lobi industri peralatan dan perlengkapan medis Brazil, ABIMO.

Fraccaro mengatakan pemerintah Brasil memutuskan untuk meminta kembali pasokan alat suntik setelah gagal menarik tawaran pekan lalu di sebuah sesi lelang daring. Rencananya, Brasil berusaha untuk membeli 331 juta alat suntik. Namun, hanya 8 juta, atau 2,5 persen dari targetnya yang terbeli.

Pemerintah menetapkan harga referensi di bawah tawaran perusahaan-perusahaan. Pemerintah setuju untuk mengadakan sesi penawaran lain dalam satu atau dua pekan dengan harga yang "disesuaikan".

sumber : antara /reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement