REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim akan menjadi orang pertama divaksinasi Covid-19 di Kota Bogor. Dedie menggantikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang berstatus sebagai penyintas Covid-19.
Dedie menjelaskan, ada syarat-syarat yang harus dimiliki para penerima vaksin. Yakni, berusia antara 16 hingga 59 tahun, tidak dalam kondisi hamil dan menyusui, tidak memiliki penyakit bawaan atau komorbid, bukan berstatus sebagai alumni Covid-19, serta dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Bima Arya sendiri pernah terpapar Covid-19 pada Maret 2020 lalu. “Pak Bima kan sudah pernah Covid, Bu Sekda pernah, maka dari itu saya lah untuk penerima vaksin pertama,” kata Dedie ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1).
Meski tidak menerima pesan singkat atau SMS seperti para tenaga kesehatan (nakes), Dedie mengatakan pemberian vaksin terhadap para kepala daerah merupakan perintah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dengan tujuan, agar menjadi contoh kepada masyarakat.
“Kalau kita khusus ini kan perintah dari Mendagri, bahwa kepala daerah harus menerima vaksin pertama dan harus menjadi contoh kepada masyarakat, untuk dapat sosialiasaikan dan fokus sasaran penerima vaksin,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, Dedie mengaku siap mengikuti instruksi dari Mendagri. Kemungkinan besar, pelaksanaan vaksinasi terhadap dirinya nanti berlokasi di Puskesmas Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
“Saya siap-siap saja kalau memang instruksinya Mendagri seperti itu. Insya Allah (pertama), doakan saja,” tuturnya.
Meski demikian, dia juga sempat merasa deg-degan. Untuk menghilangkannya, Dedie pun menyempatkan diri dengan menjaga kebugaran dengan bersepeda mengitari Kota Bogor setiap pekan.
"Insya Allah saya siap, walau deg-degan sedikit, tapi harus tetap menjaga kebugaran sebelum divaksin," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
