Rabu 06 Jan 2021 14:20 WIB

Bank Dunia: 2021 Penuh Risiko dan Pemulihan yang Lemah

Menurut Bank Dunia, ertumbuhan global akan banyak dibantu pertumbuhan ekonomi AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi global akan mengalami pemulihan yang lemah pada tahun ini akibat pandemi Covid-19. Prospek jangka pendek masih dipenuhi ketidakpastian dan pertumbuhan ekonomi global dapat terancam apabila infeksi virus corona dan penundaan peluncuran vaksin terus berlanjut.

Dalam Global Economic Outlook terbaru yang dirilis pada Selasa (5/1), Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada di level empat persen. Proyeksi itu menyusul kontraksi 4,3 persen pada tahun lalu yang sekaligus menjadi penurunan terbesar dalam output global sejak terkontraksi 9,8 persen pada 1945, ketika negara-negara didemobilisasi pada akhir Perang Dunia II.

Baca Juga

Sebagai perbandingan, resesi global yang dipicu oleh Great Depression pada 1930an menyebabkan pertumbuhan menyusut rata-rata sebesar 4,8 persen dari 1930 hingga 1932. Sementara itu, krisis keuangan 2008 memicu penurunan output global sebesar 1,8 persen pada 2009.

"Ekonomi global sedang menuju satu dekade dengan pertumbuhan yang mengecewakan, kecuali pembuat kebijakan melakukan reformasi komprehensif," tulis Bank Dunia, seperti dilansir di AP News, Rabu (6/1).

Direktur Bank Dunia David Malpass menyebutkan, ekonomi global kini memasuki masa pemulihan yang lemah. Di sisi lain, pembuat kebijakan menghadapi tantangan berat dalam mengatasi kesehatan warganya, manajemen utang, kebijakan anggaran, bank setral dan reformasi struktural.

Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan global akan banyak dibantu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Amerika Serikat (AS) sebesar 3,5 persen. Bahkan, rebound China diperkirakan lebih besar, hingga 7,9 persen.

Untuk tahun lalu, Bank Dunia memperkirakan PDB di AS turun 4,3 persen, sementara China mengalami kenaikan tipis dua persen.

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement