Rabu 06 Jan 2021 12:04 WIB

Hikmah Melafalkan Niat Sebelum Ibadah

Ada hikmah melafalkan niat sebelum ibadah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Hikmah Melafalkan Niat Sebelum Ibadah. Foto: Ibadah haji (ilustrasi)
Foto: Reuters
Hikmah Melafalkan Niat Sebelum Ibadah. Foto: Ibadah haji (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Habib Zein Al-Hiyyed, guru majelis taklim di Tegal Jawa Tengah, mengutip hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda:

ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻨﺎﺱ ﺃﺧﻠﺼﻮا ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ ﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ , ﻓﺈﻥ اﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺃﺧﻠﺺ ﻟﻪ

Baca Juga

 “Wahai manusia ikhlaskan lah amal kalian karena Allah SWT, karena sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali hanya yang ikhlas untuknya”

Diriwayatkan seseorang yang berperang bersama Rasul SAW wasallam dengan gagah berani hingga mendapatkan banyak luka dan para sahabat pun merasa kagum terhadap orang tersebut dan memujinya, tetapi nabi Muhammad SAW mengatakan sesungguhnya orang tersebut akan masuk neraka, singkat cerita orang tersebut akhirnya nya mati dengan membunuh dirinya sendiri karena tidak tahan atas banyaknya luka dan rasa sakit, ini adalah sebuah gambaran bahwasanya berjihad dalam peperangan sekalipun jika bertujuan duniawi hanya ingin dipuji dan mendapatkan banyak rampasan perang maka tidak akan bermanfaat dan akan memiliki akhir yang celaka. Na'udzu billah

Ada faedah hadist  di atas. Karena, niat adalah asas ibadah dalam Islam, tempatnya adalah di hati dan niat menjadi awal syarat diterimanya Amal.

Untuk itu Habib Zein, meimbau agar selalu memiliki niat yang baik dan ikhlas. Begitu juga contoh pentingnya niat. Dia memberikan misal penerapannya dalam hal makruh dan haram.  

Adapun definisi makruh adalah sesuatu yang diberi pahala jika ditinggalkan nya karena mentaati perintah agama dan tidak mendapatkan dosa jika dikerjakan, adapun haram adalah sesuatu yang mendapatkan pahala jika ditinggalkan nya karena mentaati perintah Allah SWT dan mendapatkan dosa jika dikerjakan.  

 "Dari dua hukum di atas, seseorang yang meninggalkannya dengan niat yang benar (karena Allah SWT) barulah mendapatkan pahala," katanya.

Contoh, seseorang yang tidak mau meminum minuman keras hanya karena tidak menyukai rasa minuman keras, orang tersebut terhindar dari dosa minum khamar tetapi tidak mendapatkan pahala menjauhi larangan karena Allah SWT. Bisa saja jika suatu saat dia berubah menjadi suka minuman keras maka mungkin dia akan meminumnya karena tidak ada landasan karena Allah SWT.

"Berbeda dengan orang yang mungkin menginginkan minuman keras tetapi dia meninggalkannya karena takut dan taat perintah Allah maka orang tersebut terhindar dari dosa dan mendapatkan pahala," katanya.

Aapun mubah adalah sesuatu yang tidak mendapatkan dosa dan tidak juga mendapatkan pahala ketika melakukannya dengan kata lain mubah adalah sesuatu yang boleh-boleh saja. Contohnya: makan, minum, tidur dan lain-lain.  

Pada umumnya seseorang tidak mendapatkan pahala dalam hal yang mubah kecuali jika diniati yang baik, contoh jika seseorang makan tetapi orang tersebut berniat. "Saya makan agar badan saya sehat sehingga bisa selalu beribadah kepada Allah SWT."

"Maka walaupun makan adalah hal yang mubah jika niatnya untuk takwa akan mendapatkan pahala.

قال صاحب الزبد  لكن اذا نوى بأكله القوى # لطاعة الله له ما قد نوى Begitu juga dalam hal-hal lainnya yang serupa seperti minum, tidur, bekerja dan lain-lain.

Manfaat niat lainnya adalah تمييز العادة عن العبادة . Niat adalah pembeda antara kebiasaan (adat) dan ibadah, contohnya nya adalah orang yang mandi sebelum berangkat sholat Jumat, jika hanya untuk membersihkan diri dan mendinginkan diri dari hawa panas siang hari tanpa ada niat karena Allah maka tidak mendapatkan pahala, berbeda dengan seorang yang mandi karena menjalankan niat sunnah mandi Jumat.

Begitu pula niat jugalah yang membedakan antara mandi wajib dan mandi biasa. "Peringatan bahwa segala amal ibadah bahkan jihad di jalan Allah sekalipun jika tidak ikhlas tidak akan diterima Allah SWT. Wallahualam," tutupnya mengakhiri majelisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement