Rabu 06 Jan 2021 09:29 WIB

Bos Air Kemasan China Kini Lebih Kaya dari Warren Buffet

Bos air minum kemasan China ini menjadi orang terkaya keenam di dunia.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Warren Buffet. Pengusaha asal China Zhong Shanshan berhasil menggeser posisi Warren Buffet sebagai orang terkaya keenam di dunia.
Foto: Reuters
Warren Buffet. Pengusaha asal China Zhong Shanshan berhasil menggeser posisi Warren Buffet sebagai orang terkaya keenam di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pengusaha asal China, Zhong Shanshan mencatatkan rekor kekayaan baru. Pimpinan perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring Co yang sering ditemui di China, kini memiliki kekayaan lebih banyak dibandingkan Warren Buffet.

Seperti dilansir di Bloomberg, Selasa (5/1), kekayaan Zhong melonjak 13,5 miliar dolar AS menjadi 91,7 miliar dolar AS sejak awal tahun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Zhong yang berusia 66 tahun kini merupakan orang terkaya keenam di dunia.

Baca Juga

Saham Nongfu melonjak 18 persen dalam dua hari perdagangan pertama tahun 2021, naik sejak pencatatan September hingga 200 persen.

Ini  kedua kalinya seorang warga negara China masuk ke dalam 10 besar dunia. Sebelumnya, taipan properti Wang Jianlin, menduduki peringkat ke-8 pada 2015. Tidak ada seorang pun dari daratan China yang pernah menempati peringkat setinggi Zhong di indeks kekayaan Bloomberg sejak diluncurkan pada 2012.

 

Zhong dijuluki oleh warga lokal sebagai Lone Wolf karena menghindari keterlibatan dalam kelompok bisnis atau politik klub. Ia juga membawa pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co pada Apri ke pasar saham China. Sahamnya telah melonjak lebih dari 2.500 persen.

Zhong menggulingkan Mukesh Ambani dari India sebagai orang terkaya di Asia pada pekan lalu dan hampir memasuki ranah langka individu yang bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Bufffet berada di luar grup itu dengan kekayaan 86,2 miliar dolar AS tetapi pendiri Berkshire Hathaway Inc itu telah memberikan lebih dari 37 miliar dolar AS saham sejak 2006.

Para analis memproyeksikan, saham Nongfu akan semakin menguat. Khususnya ketika China sudah menunjukkan pemulihan dari pandemi Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement