Rabu 06 Jan 2021 08:15 WIB

Inggris Segera Terbitkan Rencana Perkuat Kontrol Perbatasan

Kontrol perbatasan akan membuat warga Inggris tak bisa pergi ke luar negara

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Deretan kursi dengan tanda-tanda jarak sosial di Stasiun Victoria, London. Kontrol perbatasan akan membuat warga Inggris tak bisa pergi ke luar negara. Ilustrasi.
Foto: AP / Kirsty Wigglesworth
Deretan kursi dengan tanda-tanda jarak sosial di Stasiun Victoria, London. Kontrol perbatasan akan membuat warga Inggris tak bisa pergi ke luar negara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Inggris segera menerbitkan rencana aturan pembatasan terbaru yang lebih ketat untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kabinet Inggris Michael Gove mengatakan proposal baru mengenai aturan pembatasan terbaru akan diumumkan secepatnya.

Salah satu yang akan ditetapkan adalah kontrol perbatasan. Aturan ini membuat warga Inggris tidak boleh bepergian ke luar negara itu.

Baca Juga

“Kami akan menyampaikan proposal baru bagaimana tepatnya kami memastikan perbatasan tetap aman. Namun pesan sangat jelas bagi warga Inggris adalah mereka tidak boleh bepergian,” ujar Gove pada Selasa (5/1) dilansir Metro.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan aturan pembatasan lockdown atau karantina wilayah terbaru ditetapkan bagi 56 juta penduduk Inggris. Aturan ditetapkan menyusul adanya varian baru dari virus corona yang menyebar dengan cepat.

Sebagai bagian dari tindakan aturan ini, sekolah dasar dan menengah akan ditutup mulai Rabu (6/1) hingga pertengahan Februari. Semua warga di Inggris hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk berbelanja kebutuhan pokok, mencari perawatan medis, berolahraga, dan pergi bekerja.

Mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan hingga pertengahan Februari. Johnson mengatakan Inggris saat ini berada dalam momen kritis, di mana jumlah kasus Covid-19 meningkat pesat di hampir seluruh wilayah negara.

"Saat saya berbicara dengan Anda malam ini, rumah sakit kami berada di bawah tekanan lebih dari Covid-19 sejak dimulainya pandemi. Karena itu, kita harus melakukan karantina nasional yang ketat untuk menahan varian baru ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi menginstruksikan Anda untuk tetap di rumah,” jelas Johnson dilansir DW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement