Selasa 05 Jan 2021 22:27 WIB

Minat Investor Asing Tinggi pada Lelang SUN Awal 2021

Partisipasi asing ini naik signifikan dibanding lelang SUN terakhir di Desember 2020.

Minat Investor Asing Tinggi pada Lelang SUN Awal 2021. Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Minat Investor Asing Tinggi pada Lelang SUN Awal 2021. Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan mencatat tingginya minat investor asing dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana untuk pertama kalinya pada awal tahun 2021.

"Komposisi investor asing yang berpartisipasi pada lelang hari ini meningkat, yaitu sebesar 11,5 persen dari total bids," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan, Selasa (5/1).

Baca Juga

Ia mengatakan partisipasi asing ini naik signifikan apabila dibandingkan dengan komposisi asing pada lelang SUN terakhir di Desember 2020 yang mencapai 5,9 persen. Deni juga menambahkan fokus investor dalam lelang SUN kali ini adalah dua SUN seri benchmark baru dengan tenor 15 dan 30 tahun yaitu FR0088 dan FR089.

"Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 48,9 persen dari total, di mana tenor 15 tahun merupakan seri yang paling diminati, dengan permintaan yang masuk mencapai Rp 31,4 triliun," katanya.

Sementara itu, menurut dia, yield tertinggi yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini (cut off rate) tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan cut off rate pada lelang terakhir tahun 2020.

"Penurunan terbesar terdapat pada tenor 20 tahun yang mencapai 37 bps," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 41 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana untuk awal tahun 2021 dengan penawaran masuk (incoming bids) mencapai Rp 97,16 triliun. "Dibandingkan dengan incoming bids pada lelang SUN pertama di tahun sebelumnya, terdapat kenaikan demand sebesar 19,2 persen," katanya.

Penyerapan dana untuk pembiayaan APBN ini dilakukan dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder serta kebutuhan pembiayaan pada 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement