Selasa 05 Jan 2021 21:21 WIB

AS-Taliban Saling Menyalahkan di Tengah Pembicaraan Damai

Perwakilan pemerintah Afghanistan dan pejabat Taliban akan bertemu di Qatar

Red: Nur Aini
Sehari menjelang putaran kedua pembicaraan perdamaian intra-Afghanistan di Doha, Qatar, Amerika Serikat (AS) dan Taliban saling menyalahkan karena tudingan melanggar kesepakatan damai antara kedua belah pihak.
Sehari menjelang putaran kedua pembicaraan perdamaian intra-Afghanistan di Doha, Qatar, Amerika Serikat (AS) dan Taliban saling menyalahkan karena tudingan melanggar kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Sehari menjelang putaran kedua pembicaraan perdamaian intra-Afghanistan di Doha, Qatar, Amerika Serikat (AS) dan Taliban saling menyalahkan karena tudingan melanggar kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

Negosiasi tersebut dimulai di negara Teluk pada September, beberapa bulan setelah Taliban mencapai kesepakatan dengan AS. Washington berjanji mengakhiri perang selama 19 tahun di Afghanistan dengan imbalan jaminan keamanan.

Baca Juga

Tetapi kekerasan yang terus berlanjut, terutama serangan yang menargetkan pejabat tinggi dalam beberapa pekan terakhir, telah menyebabkan intervensi dari pasukan Barat.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan pasukan AS telah melakukan serangan udara terhadap kelompok itu di zona non-militer. Dia memperingatkan pembalasan jika serangan tak dihentikan.

Kolonel Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan, menyebut tuduhan itu sebagai "palsu," mengatakan serangan itu bersifat defensif dan memperbaharui seruan kepada semua pihak untuk mengurangi kekerasan.

"Kampanye Taliban tentang serangan yang tidak diklaim & pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat pemerintah, pemimpin masyarakat sipil & jurnalis juga harus dihentikan agar perdamaian berhasil," kata dia dalam tweet lain.

Najia Anwari, direktur komunikasi strategis di Kementerian Perdamaian, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintah bertekad untuk melanjutkan perundingan sejalan dengan "kepentingan dan aspirasi nasional rakyat Afghanistan."

Pemerintah Afghanistan telah mendorong gencatan senjata permanen, sebuah kondisi yang belum diterima oleh Taliban.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-dan-taliban-saling-menyalahkan-di-tengah-pembicaraan-damai/2098387
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement