Selasa 05 Jan 2021 17:55 WIB

Wiku: Angka Keterisian Ruang ICU dan Isolasi Mengkhawatirkan

Menurut Wiku, Indonesia saat ini sedang dalam keadaan darurat.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kondisi keterisian ruang kamar ICU dan kamar isolasi di rumah sakit saat ini semakin mengkhawatirkan. Jumlah keterisian kamar di rumah sakit yang semakin meningkat ini pun perlu mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.

“Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan ruang isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (5/1).

Baca Juga

Di sejumlah daerah, keterisian tempat tidur untuk kamar ICU dan kamar isolasi per 2 Januari 2021 bahkan telah melebihi 70 persen. Yakni, di DKI Jakarta, Banten, DIY, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Wiku menyampaikan, kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia saat ini sedang dalam keadaan darurat. Kondisi ini, lanjutnya, perlu menjadi alarm bagi seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

“Perlu dipahami bahwa masih tersisanya sedikit tempat tidur untuk pasien Covid-19 ini belum tentu bisa digunakan karena terbatasnya tenaga kesehatan,” jelas dia.

Apalagi, hingga saat ini, Satgas mencatat sebanyak 237 dokter telah meninggal dunia akibat Covid-19. Tren meninggalnya para tenaga kesehatan ini pun terus menunjukkan peningkatan sejak Oktober dan Desember.

Wiku mengingatkan, jika masyarakat terus menerus abai terhadap protokol kesehatan, fasilitas kesehatan di Indonesia tak akan cukup menampung dan menangani para pasien.

“Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan, yaitu tidak berkerumun, menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” tambah dia.

DKI Jakarta yang belakangan selalu teratas dalam jumlah penambahan kasus baru positif Covid-19, menambah tiga rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Ibu Kota. Sehingga saat ini, total ada 101 RS rujukan Covid-19 di Jakarta.

"Jakarta memang menyediakan banyak fasilitas warga tidak perlu khawatir kita akan terus menambah fasilitas di rumah sakit sudah (ada) 101 rumah sakit, 92 laboratorium," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/1).

Ariza menjelaskan, penambahan tiga RS itu, yakni RS Ukrida Jakarta Barat, RS Antam Medika Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta Jakarta Timur. Dia menjelaskan, ketiga RS itu telah memenuhi kapasitas sebagai RS rujukan Covid-19, seperti tempat tidur, ruang ICU, hingga obat dan vitamin.

"Di setiap rumah sakit yang ada kita minta untuk meningkatkan kapasitas. Apa itu? Kapasitas tempat tidur, kapasitas ICU, kapasitas tenaga medis, dan lain-lain apakah obat vitamin," ujarnya.

Selain itu, sambung Ariza, Pemprov DKI Jakarta juga telah mengajukan penambahan tenaga kesehatan (nakes) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia menjelaskan, usulan tambahan sebanyak 2.676 nakes itu bertujuan untuk membantu penanganan Covid-19 di Jakarta.

"Nakes kita minta (tambahan) 2.676, kita sudah ajukan, di Jakarta ini mau fasilitas rumah sakit semua kita pikirkan dan akan kita siapkan sebaik mungkin," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengungkapkan, terdapat peningkatan jumlah kapasitas ruang isolasi dan ruang ICU di 98 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta. Hal itu, kata dia, disebabkan kasus aktif positif virus corona yang meningkat dalam dua pekan terakhir.

Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI telah menambah jumlah tempat tidur isolasi dari 6.663 menjadi 7.379 tempat tidur isolasi. Menurutnya, kapasitas tempat tidur isolasi tersebut sudah menyentuh persentase 87 persen dengan telah ditempati 6.385 pasien isolasi per 3 Januari 2021.

"Untuk kondisi ruang ICU per 3 Januari 2021, kita telah menambah kapasitasnya menjadi 960 dan telah terisi 762 sehingga kini kapasitasnya sudah mencapai 79 persen, turun satu persen dari dua minggu sebelumnya di mana persentase keterisiannya 80 persen karena kapasitas ICU saat itu masih 907 dan terisi 722," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis resminya, Ahad (3/1).

photo
Indonesia sumbang 0,89 persen kasus Covid-19 di dunia - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement