Selasa 05 Jan 2021 14:37 WIB

Hasil Rapid Antigen, 65 Wisatawan ke Jabar Positif Covid

3.768 pelaku perjalanan di Jawa Barat, 65 orang dinyatakan positif Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Libur panjang natal dan tahun baru akhir tahun 2020 masih berdampak cukup signifikan terhadap peningkatan kasus Covid-19. Menurut Ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar Ridwan Kamil, dari hasil rapid tes antigen, sebanyak 3.768 pelaku perjalanan di Jawa Barat, 65 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Dari jumlah tersebut 27 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Bogor yang menjadi angka dominasi sumbangan dari 65 angka positif para pelaku perjalanan libur panjang Nataru tahun lalu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menggelar rapat kordinasi penanggulangan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/12).

Baca Juga

Menurut Emil, peningkatan libur panjang ini memang masih berdampak tapi tidak setinggi libur libur panjang sebelumnya.

“Dalam proses liburan dari awal tanggal 20 Desember sampai kemarin tanggal 2 Januari kurang lebih 3.700 wisatawan kita ambil sampelnya menggunakan rapid test antigen dan yang bereaksi positif ada 65 orang. Jadi ini membuktikan memang selalu ada dampak dari pergerakan pariwisata,” paparnya. 

Namun, Emil pun mengapresiasi masyarakat yang dinilai patuh terhadap imbauan untuk tidak melakukan kerumunan dan taat protokol kesehatan. “Saya menghaturkan terima kasih kepada seluruh warga Jawa Barat yang taat pada arahan pemerintah Polda dan Kodam yang tidak melaksanakan kegiatan tahun baru dengan keramaian, kerumunan pergerakan yang tidak perlu. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih ketaatan adalah kunci dari cepatnya menyelesaikan pandemi ini bersama-sama,” kata Emil.

Emil mengatakan, work from home (WFH) tetap direkomendasikan oleh pihaknya dalam 14 hari kedepan sampai nanti pertengahan Januari. Sehingga pada akhirnya pada pekan ketiga Januari vaksin pertama bisa disuntikkan di seluruh Indonesia.

Emil pun mengatakan berita baik karena tingkat kesembuhan terus naik. Sekarang di angka hampir 85 persen sementara kesembuhan di Indonesia ada di 82 persen. "Kematian juga makin turun Alhamdulillah kita di 1,3 persen rata-rata nasional ada di 3 persen,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement