Selasa 05 Jan 2021 13:18 WIB

People's Daily: Tak akan Ada Era Jack Ma

Diduga hilangnya Jack Ma terkait dengan penyelidikan Alipay.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Jack Ma berpidato dalam sebuah seminar bisnis.
Foto: google.com
Jack Ma berpidato dalam sebuah seminar bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pendiri Alibaba dan pengusaha paling terkenal di China, Jack Ma, hilang selama dua bulan dari pandangan publik. Pada Selasa (5/1) Asia Times Financial melaporkan hilangnya orang terkaya di Negeri Tirai Bambu itu ada hubungannya dengan penyelidikan terhadap Alipay yang kini dikenal Ant Financial Service Group.

Ant yang Jack Ma dirikan 20 tahun yang lalu adalah platform pembayaran daring terbesar di dunia dengan 730 juta pengguna. Ma menghilang setelah mengkritik sistem perbankan China saat ini.

Baca Juga

Ia menggambarkan pejabat perbankan China memiliki 'mentalitas pion'. Ma juga mengeluhkan struktur regulator finansial China saat ini yang menurutnya tidak sesuai dengan perusahaan teknologi finansial yang ia dirikan.

Hal ini disampaikan beberapa hari sebelum Ant Group terdaftar di bursa saham Hong Kong dan Shangai. IPO senilai 37 miliar dolar AS itu menjadi yang terbesar di dunia.

Namun, regulator menarik diri dengan alasan khawatir pertumbuhan dan kapasitas peminjaman daring dapat mengguncang stabilitas sistem keuangan China. Sementera perekonomian terbesar kedua di dunia itu terhantam dampak pandemi virus korona dan banyak bank dibanjiri pinjaman macet.

Pihak berwenang China juga menyelidiki Alibaba atas tuduhan pelanggaran persaingan usaha. Alibaba merupakan perusahaan awal Jack Ma yang ia dirikan di Hangzhou pada 1999.

Deputi gubernur Bank Rakyat China, Pan Gongsheng, mengatakan pengelolaan korporat Ant 'tidak sehat'. Ia menyarankan agar perusahaan itu kembali 'ke bentuk asalnya' sebagai penyedia alat pembayaran.

BACA JUGA: Balada Jack Ma: Dari Hero Menjadi Zero

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement