Selasa 05 Jan 2021 12:12 WIB

Sisi Lain Brasil di Sektor Halal

Sisi lain Brasil dapat dilihat lewat produk alternatif daging nabati.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Daging halal
Foto: DIni Kusmana Massabuau
Daging halal

IHRAM.CO.ID, BRASILIA -- Menurut laporan ITC Trade Map 2019, Brasil merupakan negara pengekspor daging terbesar kedua di dunia. Meski demikian, negara ini juga diberkati dengan buah-buahan dan sayuran yang melimpah.

Sebuah perusahaan start-up teknologi pangan yang berbasis di Rio berharap dapat memperkenalkan sisi lain Brasil ke dunia, dengan menyediakan produk alternatif daging nabati.

Didirikan pada April 2019, perusahaan Fazenda Futuro telah memiliki lebih dari 7.000 titik penjualan di Brasil. Di luar itu, perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara, seperti Australia, Kolombia, Meksiko, Belanda, Portugal, Swedia dan Uruguay.

Dilansir di Salaam Gateway, Selasa (5/1), sejak Juni 2020 produk perusahaan juga telah tersedia di Uni Emirat Arab. Saat ini, perusahaan sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi halal dari FAMBRAS, salah satu badan sertifikasi tertua dan paling terkenal di Brasil.

Perusahaan ini membuat produknya dengan menggunakan bahan-bahan seperti kedelai, buncis dan bit bebas transgenik. Fazenda Futuro pertama kali memperkenalkan produk burger nabati, yang segera diikuti dengan daging cincang nabati, bakso dan sosis. Perusahaan juga menggunakan perasa tambahan, untuk memastikan rasa daging berasap yang khas tetap terjaga.

Produsen makanan nabati biasanya tidak terburu-buru untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tetapi, mereka akan melakukannya jika terlihat menjanjikan dan memiliki pangsa pasar yang besar.

“Untuk menjangkau konsumen Muslim yang lebih tradisional, penting untuk mendapatkan sertifikasi. Selain itu untuk masuk ke negara-negara seperti Arab Saudi. ke depannya kami wajib memiliki sertifikasi, ”kata Direktur Penjualan Internasional Fazenda Futuro, Daniel Wanderley.

Proses sertifikasi halal perusahaan ini telah dimulai sejak pendiriannya. Namun, karena merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai negara, proses ini mengalami penundaan. Meski demikian, Wanderley menyebut semua dokumentasi yang diperlukan telah dikirim dan pihaknya berharap pabrik segera dikunjungi atau dilakukan audit pada Januari 2021 dan sertifikasi akan segera menyusul.

Terinspirasi oleh perusahaan Amerika seperti Beyond Meat dan Impossible Foods, pendiri Fazenda Futuro yaitu Marcos Leta dan Alfredo Strechinsky, bertekad untuk memasuki pasar daging nabati yang sedang berkembang.

Mereka memiliki tujuan untuk meluncurkan produk yang enak sekaligus menyehatkan, serta dapat melawan dampak negatif dari produksi daging terhadap lingkungan. Tak hanya itu, mereka ingin menjawab kekhawatiran konsumen yang semakin meningkat tentang kesejahteraan hewan.

US Good Food Institute tahun 2019 lalu memperkirakan  penjualan bahan makanan nabati di Amerika, yang menggantikan produk hewani, tumbuh sebesar 29 persen selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2020, penjualan produk di bidang ini menjadi 5 miliar dolar AS.

Susu nabati dengan nilai sekitar 2 miliar dolar AS menjadi produk yang paling banyak terjual. Di bawahnya diikuti oleh perusahaan olahan susu nabati lainnya senilai 1,4 miliar dolar AS dan daging nabati 939 juta dolar AS.

Untuk beberapa tahun mendatang, daging nabati akan menempati posisi terdepan. Sebuah laporan dari Polaris Market Research pada November 2020 memproyeksikan pasar daging nabati global mencapai 35,4 miliar dolar AS pada tahun 2027. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement