Selasa 05 Jan 2021 09:04 WIB

Ethiopia akan Pulihkan Masjid Kuno Tempat Makam Sahabat Nabi

Masjid Al Nejashi dijuluki oleh Muslim Ethiopia sebagai 'Makkah kedua'

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Komunitas Muslim Ethiopia
Foto: Alarabiya
Komunitas Muslim Ethiopia

IHRAM.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pemerintah Ethiopia berjanji untuk memulihkan sebuah masjid kuno yang menjadi ikon di wilayah Tigray di utara negara itu. Masjid yang terletak di Kilte Awulaelo woreda atau distrik, itu menampung makam sahabat Nabi Muhammad yang datang ke Ethiopia untuk melarikan diri dari penganiayaan di tangan para penyembah berhala di Arab Saudi selama abad ke-7.

Masjid Al Nejashi, namanya, dianggap oleh banyak orang sebagai tempat ibadah Islam paling suci kedua dan dijuluki oleh Muslim Ethiopia sebagai 'Makkah kedua'. Bangunan masjid ini rusak sebagian karena dihantam oleh senjata berat di berbagai titik, termasuk bagian menaranya, selama operasi militer yang diluncurkan pada November tahun lalu oleh pemerintah Ethiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang dilarang.

Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (5/1), sebuah tim teknis pemerintah akan melakukan perjalanan ke situs tersebut untuk melihat tingkat kerusakan yang dialami masjid. Wakil direktur Otoritas Ethiopia untuk Penelitian dan Konservasi Warisan Budaya mengatakan kepada Perusahaan Penyiaran Ethiopia milik negara (EBC) mengatakan, selanjutnya pekerjaan restorasi akan menyusul dilakukan.

EBC menunjukkan parit yang digunakan oleh pasukan TPLF di dekat lokasi masjid. Sementara imam masjid mengatakan, bahwa pihak TPLF telah melakukan penggalian parit di sana yang merupakan tindakan yang melanggar hukum.

Mereka mengatakan, bahwa mereka telah menyatakan pertentangan, tetapi pasukan TPLF tidak mau mendengarkan. Gereja Emanuel di dekatnya juga rusak dalam konfrontasi militer tersebut.

Pada 4 November tahun lalu, Ethiopia meluncurkan apa yang digambarkannya sebagai operasi penegakan hukum terhadap TPLF. Saat itu, pasukan TPLF menyerbu Komando Utara Pasukan Pertahanan Ethiopia, menjarah perangkat keras militer dan membunuh tentara pada 3 November dini hari.

Pada 28 November 2020, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan operasi militer berakhir setelah jatuhnya ibu kota regional, Mekele, kepada tentara Ethiopia. Tigray sekarang dikelola oleh pemerintahan sementara.

Sebelumnya, tidak hanya menargetkan bangunan publik, pasukan TPLF menembakkan roket yang menargetkan banyak institusi ekonomi dan publik serta fasilitas infrastruktur, termasuk bandara di kota tepi danau Bahir Dar dan kota bersejarah Gonder.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement