Senin 04 Jan 2021 21:59 WIB

RS 'Darurat' di GOR Pajajaran Ditargetkan Beroperasi Januari

Persiapan RS Lapangan GOR Pajajaran baru 50 persen

Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir (tengah) meninjau kesiapan rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Pemerintah Kota Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien COVID-19 karena tingkat keterisian tempat tidur pasien di RSUD Kota Bogor sudah melebihi 80 persen sementara jumlah kasus infeksi virus Corona di Kota Bogor terus bertambah.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir (tengah) meninjau kesiapan rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Pemerintah Kota Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk menangani pasien COVID-19 karena tingkat keterisian tempat tidur pasien di RSUD Kota Bogor sudah melebihi 80 persen sementara jumlah kasus infeksi virus Corona di Kota Bogor terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menjadikan kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) di Kompleks GOR Pajajaran sebagai Rumah Sakit Lapangan (RSL) untuk perawatan pasien positif COVID-19 dan menargetkan dapat dioperasikan pada Januari 2021, meski saat ini persiapannya masih sekitar 50 persen.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir di Bogor, Senin mengatakan, Dinas Kesehatan melalui RSUD itu menyiapkan RSL di Dispora di Kompleks GOR Pajajaran, guna menambah kapasitas ruang perawatan bagi pasien positif COVID-19.

"Pengadaan RSL ini, persiapannya baru sekitar 50 persen," katanya.

Menurut Ilham Chaidir, pengadaan RSL ini guna megantisipasi lonjakan pasien positif COVID-19 karena daya tampung ruang perawatan di rumah sakit di Kota Bogor terbatas. "Pengadaan RSL di GOR Pajajaran ini dapat nemabah sekitar 70 tempat tidur," katanya.

Selain menyiapkan fasilitas fisik RSL, Dinas Kesehatan juga menyiapkan sumber daya manusianya yakni tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya.

Ilham Chaidir berharap, pengadaan RSL ini berjalan lancar dan secepatnya dapat dioperasikan. "Karena, kasus positif COVID-19 di Kota Bogor trennya masih tinggi, maka RSL harus cepat selesai," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya menyiapkan RSL di Kompleks GOR Pajajaran untuk pasien positif COVID-19. "RSL ini dapat menampung sampai 70 pasien positif COVID-19 dan ditargetkan bisa dioperasikan pada Januari 2021 ini," kata Bima Arya di Bogor, Rabu (30/12).

Menurut dia, dengan adanya RSL ini menambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19, karena jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit sudah hampir penuh.

Tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor ada 120 dan segera ditambah 30 tempat tidur, sehingga menjadi 150 tempat tidur.

Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor juga menyediakan tempat isolasi bagi pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG di Gedung PPSDM milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement