Senin 04 Jan 2021 18:46 WIB

Perajin Tahu Tempe di Cianjur Sesuaikan Ukuran dan Harga

Tingginya harga kedelai membuat perajin kebingungan.

Perajin Tahu Tempe di Cianjur Sesuaikan Ukuran dan Harga. Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram dengan memperkecil ukuran tempe yang dijual.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Perajin Tahu Tempe di Cianjur Sesuaikan Ukuran dan Harga. Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram dengan memperkecil ukuran tempe yang dijual.

IHRAM.CO.ID, CIANJUR -- Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Cianjur, Jawa Barat mencatat hingga saat ini perajin tahu dan tempe di Cianjur, masih menyesuaikan ukuran dan harga sebelum kembali berproduksi. Tingginya harga kedelai membuat perajin kebingungan karena saat produksi dipaksakan perajin akan merugi.

"Rencananya untuk ukuran tahu dan tempe akan dikurangi, sedangkan harga akan dinaikkan. Kenaikan harga menyesuaikan, masih dibahas yang idealnya di Cianjur dijual berapa. Tapi naiknya tidak akan signifikan, sekitar 20 persen dari harga normal karena ukurannya diperkecil," kata Ketua Kopti Cianjur, Hugo, Senin (4/1).

Baca Juga

Dia berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang menjadi solusi bagi perajin tahu dan tempe sehingga mereka tidak diberatkan dengan harga bahan baku yang mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sebelumnya, harga bahan baku kedelai masih diangka Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogram.

"Harapan kami ada solusi dari pemerintah, agar perajin tetap berproduksi dengan harga bahan baku yang tidak memberatkan. Kalau solusi bagi perajin agar tetap berproduksi hanya satu: mengurangi ukuran dengan harga yang dinaikkan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement