Senin 04 Jan 2021 16:39 WIB

BEI Optimistis Penerbitan Efek Kian Marak di 2021

Per 4 Januari 2021, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Per 4 Januari 2021, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Per 4 Januari 2021, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis penerbitan efek melalui pasar modal semakin marak di 2021. Hal tersebut sejalan dengan sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi yang telah memberikan sinyal penguatan baik di sektor riil maupun sektor keuangan pada akhir tahun 2020.

"Bursa berharap landscape IPO (penawaran umum perdana saham) dari berbagai jenis dan ukuran perusahaan serta penerbitan efek melalui Pasar Modal semakin marak dilakukan pada 2021," kata Direktur Penilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Senin (4/21). 

Baca Juga

Nyoman melihat, ditahun pemulihan ekonomi ini, animo pengusaha untuk menjadi perusahaan publik semakin tinggi. Menurutnya, antusiasme itu tercermin dari pipeline pencatatan saham saat ini. 

Per 4 Januari 2021, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Calon emiten tersebut di antaranya sebanyak enam perusahaan dari sektor Trade, Services & Investment; dua perusahaan dari sektor Property, Real Estate & Building Construction; dan dua perusahaan dari sektor Miscellaneous Industry.

Selain itu, ada pula dua perusahaan dari sektor Finance; dua perusahaan dari sektor Infrastructure, Utilities, & Transportation; satu perusahaan dari sektor Agriculture; serta satu perusahaan dari sektor Tambang. Sementara 12 perusahaan lainnya saat ini sedang dalam proses evaluasi dan pemetaan sektor.

"Dari total yang ada di pipeline, satu di antaranya telah mendapatkan Surat Efektif OJK dan akan melakukan pencatatan perdana pada tanggal 6 Januari 2021 yaitu PT DCI Indonesia Tbk," ungkap Nyoman. 

Nyoman berharap jumlah perusahaan yang IPO pada tahun ini bisa melebihi target. "Tentunya akan menjadi suatu kebanggaan bagi kita semua apabila jumlah IPO 2021 di Indonesia dapat melebihi yang ditargetkan dan bahkan melebihi IPO di negara ASEAN lainnya," tutur Nyoman.  

Selain saham, di pipeline Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) juga terdapat delapan penerbit yang akan menerbitkan sembilan emisi EBUS. Bursa juga sedang melakukan evaluasi untuk penerbitan dua ETF dan satu EBA-SP yang direncanakan terbit pada 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement