Senin 04 Jan 2021 16:12 WIB

Uji Coba Smartfarming BNI Ditebar di 5 Provinsi

Kedepannya program smartfarming akan dikembangkan melalui ekosistem pertanian digital

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Pegawai BNI sedang berbincang-bincang dengan debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI. Sebagai dukungan terhadap program ketahanan pangan, BNI memiliki program BNI Smartfarming yang dalam memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah serta pendampingan yang memanfaatkan teknologi pertanian digital selama proses budidaya.
Foto: BNI
Pegawai BNI sedang berbincang-bincang dengan debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI. Sebagai dukungan terhadap program ketahanan pangan, BNI memiliki program BNI Smartfarming yang dalam memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah serta pendampingan yang memanfaatkan teknologi pertanian digital selama proses budidaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketahanan pangan nasional menjadi salah satu fokus utama pemerintah Presiden Joko Widodo. Pandemi Covid-19 yang belum diketahui masa berakhirnya semakin mendorong pemerintah untuk menggalang program pertanian guna ketahanan pangan nasional. Salah satu bentuk dukungan PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk adalah program BNI Smartfarming.

Melalui program tersebut, BNI terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Bahkan BNI turut melibatkan startup agri teknologi salah satunya PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) dalam menginisiasi program Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 sebagai program kegiatan untuk membantu petani meningkatkan hasil budidayanya.

Baca Juga

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan, program BNI Smartfarming lebih menekankan nilai tambah pada peranan BNI dalam memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi pertanian digital selama proses budidaya. Program BNI Smartfarming yang dihadirkan telah dipersiapkan agar sejak awal modal kerja pertanian diterima akan mendapat rekomendasi pertanian yang tepat, sistem pemupukan yang presisi, hingga penanganan hama dan pemanenan.

Dari sisi lain, perbankan juga memanfaatkan smartfarming melalui dashboard dari aplikasi bertani untuk monitoring onfarm, pendampingan pertanian, yang muaranya untuk dapat memastikan kualitas kredit bank yang lebih baik dan inklusi keuangan di sektor pertanian.

"Memasuki musim panen, telah disiapkan fitur di dalam aplikasi agar mengakomodir hasil produksi petani diserap oleh offtaker mitra BNI. Dengan menempatkan alat sensor di lahan, maka kondisi tanaman sejak sebelum, saat tanam, pemeliharaan, hingga pemanenan dapat terpantau secara real time. Rekomendasi diperoleh dari alat sensor yang dapat menjangkau area hingga seluas 100 hektare akan terkoneksi dengan aplikasi yang disematkan ke dalam gadget berbasis android milik petani sehingga, kondisi lahan khususnya yang berkaitan dengan curah hujan, suhu, kondisi tanah (Ph), hingga kebutuhan pupuk dapat terdeteksi dengan mudah," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/1).

Dari sisi cost efficiency, maka rekomendasi dari sensor yang disematkan kedalam aplikasi di genggaman petani tidak hanya akan memudahkan petani, tetapi juga memberikan pola pertanian yang paling baik termasuk intensitas penggunaan pupuk. Maka demikian, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien dan efektif, hasil lahan/ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkualitas. Dengan volume hasil panen yang meningkat dan kualitas hasil yang lebih baik maka kesejahteraan petani akan semakin terjamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement