Senin 04 Jan 2021 14:36 WIB

Menperin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,5 Persen

Vaksinasi disebut menjadi game changer pemulihan ekonomi saat pandemi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini bisa mencapai 5,5 persen.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini bisa mencapai 5,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan menyentuh 5,5 persen. Optimisme tersebut tidak lepas strategi dan kebijakan yang sudah dipersiapkan pemerintah guna mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

"Dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang kita manfaatkan secara optimal. Maka kita harapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di sekitaran atau kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen pada 2021," ujar Agus pada Ahad (3/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, tekad pemerintah mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2021, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan berbagai lembaga internasional. Misalnya OECD yang memproyeksi ekonomi global pada 2021 tumbuh sebesar 4 persen. Sedangkan, ADB memperkirakan di angka 5,3 persen, dan IMF membidik 5,2 persen. 

World Bank pun memprediksi, ekonomi global pada tahun ini bakal berada di kisaran 4,4 persen. Lalu Bloomberg Median memasang target sekitar 5,6 persen. "Sementara proyeksi dalam APBN yang sudah ditetapkan pertumbuhannya sebesar 5,0 persen," kata Agus.

Ia menyebutkan, beberapa strategi yang dilakukan pemerintah demi mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun ini. Antara lain melakukan pengadaan dan pemberiaan vaksin kepada masyarakat.

"Game changer pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi adalah pelaksanaan vaksinasi itu sendiri," ujarnya.

Selain vaksinasi, kata dia, kunci pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 juga meliputi implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Kemudian, penerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah digencarkan pada 2020.

"Sejumlah strategi lainnya juga selalu kami siapkan. Salah satunya dengan melanjutkan program-program yang ada di komite PEN atau penanganan Covid-19," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement