Senin 04 Jan 2021 09:56 WIB

Survei: Muslim Brasil Pertahankan Bahasa Arab

Muslim di Brasil tetap menghidupkan dan memiliki penguasaan bahasa Arab yang baik.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Muslim Brasil yang sebagian merupakan pengungsi Syiria menyambut Ramadan di Sao Paulo, Brazil, Kamis (17/5) waktu setempat.
Foto: Andre Penner/AP
Muslim Brasil yang sebagian merupakan pengungsi Syiria menyambut Ramadan di Sao Paulo, Brazil, Kamis (17/5) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO --  Komunitas Muslim di Brasil tetap menghidupkan dan memiliki penguasaan bahasa Arab yang baik. Berdasarkan survei yang dilakukan Kamar Dagang Arab Brasil (Arab Brazilian Chamber of Commerce/ABCC), dari semua orang Arab dan keturunan Arab di Brasil, mereka yang menganut agama Islam memiliki tingkat penguasaan bahasa Arab tertinggi, yakni 82 persen. Kemudian, hanya 10 persen orang Katolik Arab dan empat persen Arab Injil (Kristen Protestan konservatif) yang berbicara bahasa Arab.

ABCC menunjukkan, enam persen dari populasi Brasil sekitar 11,6 juta orang adalah warga Arab atau keturunan Arab. Survei ini dilakukan oleh Ibope Inteligencia dan H2R Pesquisas Avancadas, dan dipublikasikan pada Juli 2020.

Antropolog dan profesor di Universitas Sao Paulo (USP), Francirosy Campos Barbosa, percaya penguasaan bahasa Arab di kalangan Muslim adalah karena alasan agama. Sebagai seorang Muslim, Barbosa mengkoordinasikan Kelompok Antropologi dalam Konteks Islam dan Arab di kampus USP di Ribeirao Preto, Sao Paulo.

Barbosa menjelaskan, shalat lima waktu dalam Islam dilakukan dalam bahasa Arab, dan bahasa tersebut digunakan dalam perayaan di masjid-masjid. Bahkan, mualaf Brasil diharuskan untuk sholat dalam bahasa Arab, dan kebanyakan mereka belajar bahasa Arab di masjid mereka.

"Saya memiliki teman yang berbicara bahasa Arab dengan sangat baik. Mereka orang Brasil, tetapi mereka fasih berbahasa Arab dan mereka membaca Alquran dalam bahasa Arab," kata Barbosa, yang merupakan seorang siswa bahasa Arab, dilansir di Brazil-Arab News Agency (ANBA), Senin (4/1).

Selain itu, khutbah dalam shalat Jumat juga biasanya disampaikan imam dalam bahsa Arab. Barbosa mengatakan, beberapa masjid di Brasil menampilkan khutbah hanya dalam bahasa Arab, beberapa menyediakan terjemahan ke dalam bahasa Portugis, dan di beberapa masjid beberapa syekh berbicara bahasa Portugis Brasil dan Arab.

Menurut Barbosa, Muslim mendapatkan berkah dengan belajar melafalkan doa mereka dalam bahasa Arab atau misalnya dengan mengajari seseorang Alquran. Para penganut Islam, akhirnya memasukkan pengungkapan bahasa Arab dalam kehidupan mereka, meskipun mereka bukan Arab atau keturunannya.

Selain hubungan antara Islam dan Arab, faktor lain menjelaskan fakta bahwa Muslim paling menjaga bahasa Arab tetap hidup di Brasil. Salah satu alasannya adalah mereka berimigrasi lebih baru daripada orang Arab Kristen.

Barbosa mencatat, banyak warga Suriah yang berpendidikan perguruan tinggi memasuki negara itu baru-baru ini. Banyak dari mereka dari berbagai lapisan masyarakat yang bekerja sebagai guru bahasa Arab di Brasil, karena mereka tidak bisa mendapatkan ijazah yang disahkan.

Dari semua keturunan Arab dan orang Arab di Brasil, menurut survei ABCC, 56 persen hanya berbicara bahasa Portugis Brasil. Dari 44 persen yang juga berbicara bahasa lain, sebagian besar (26 persen) berbicara bahasa Inggris, diikuti bahasa Arab (24 persen), Spanyol (10 persen) dan Prancis (7 persen). Untuk pria Arab dan keturunan Arab di Brasil, 31 persennya berbicara bahasa Arab. Sementara angka di antara wanita adalah 13 persen.

Penguasaan bahasa tertinggi di antara rentang pendapatan A dan B serta di antara orang-orang berusia 24 hingga 34. Dari segi agama, menurut survei tersebut, 43 persen orang Arab dan keturunan Arab di Brasil adalah Katolik, 18 persen adalah Injili, dan 16 persen adalah Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement