Ahad 03 Jan 2021 15:37 WIB

Libur Nataru, ASDP Layani 1,61 Juta Penumpang

Tren penggunaan mobil pribadi masih menjadi andalan penumpang kapal ASDP

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Petugas memandu antrean truk yang akan menyeberang ke Sumatera di Dermaga V Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (27/10/2020). Menurut data kantor PT ASDP Cabang Merak menjelang libur panjang terjadi peningkatan arus penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya sebesar 6-10 persen dibanding hari biasa.
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA
Petugas memandu antrean truk yang akan menyeberang ke Sumatera di Dermaga V Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (27/10/2020). Menurut data kantor PT ASDP Cabang Merak menjelang libur panjang terjadi peningkatan arus penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya sebesar 6-10 persen dibanding hari biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2020/2021 sejak 18 Desember 2020 hingga hari ini (3/1), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani sekitar 1,61 juta penumpang dan 453 ribu unit kendaraan. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan jumlah tersebut yang berada di 10 lintasan terpantau khusus.“Realisasi produksi penumpang dan kendaraan mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu seiring pandemi Covid-19,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (3/1).

Menurut data Posko Pusat selama periode tersebut, ASDP mencatat dari 10 lintasan terpantau khusus pergerakan penumpang tersebut turun 42 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebanyak 2,80 juta orang. Untuk roda dua sebanyak 104 ribu unit atau turun 44 persen dan roda empat penumpang tercatat sebanyak 212 ribu unit atau turun 29 persen.“Sehingga total kendaraan mencapai 453 ribu unit atau turun 30 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 644 ribu unit kendaraan,” ujar Shelvy.

Meski mengalami penurunan, Shelvy melihat tren penggunaan mobil pribadi masih menjadi andalan penumpang kapal ASDP di tengah pandemi Covid-19. Khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

“Rata-rata pergerakan masyarakat di wilayah Sumatra, Jawa, dan Bali yang semakin mudah dengan mengakses Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra membuat pergerakan via darat semakin cepat,” ujar Shelvy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement