Sabtu 02 Jan 2021 15:20 WIB

Puluhan Pasien Jiwa RSKD Makassar Terpapar Covid-19

Mayoritas pasien jiwa yang terpapar Covid-19 tidak menunjukkan gejala.

Seorang pasien penderita sakit jiwa (ilustrasi). Puluhan pasien jiwa atau orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Dadi (RSKD) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan terpapar Covid-19.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang pasien penderita sakit jiwa (ilustrasi). Puluhan pasien jiwa atau orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Dadi (RSKD) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan pasien jiwa atau orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang sedang menjalani perawatan dikabarkan terpapar Covid-19. Para ODGJ ini sedang drawat di Rumah Sakit Khusus Dadi (RSKD) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

"Iya benar, sudah ada sekitar 80-an pasien yang terpapar. Kondisi pasien baik-baik saja dan 99 persen tidak menunjukkan gejala," sebut Direktur RSKD Makassar, dr Arman Bausat saat di konfirmasi wartawan di Makasar, Sabtu (2/1).

Baca Juga

Awalnya, pasien yang terkonfimasi terpapar 50 orang, kemudian bertambah 60 orang, baik menjadi 70 dan saat ini tercatat sudah 80 orang lebih. Sejauh ini, seluruh pasien jiwa yang terpapar menjalani isolasi di ruang perawatan masing-masing dengan pengawasan.

Saat ditanyakan bagaimana pasien jiwa tersebut bisa terpapar, Arman menjelaskan, penularan dari transmisi lokal, mengingat RSDK adalah salah satu rumah sakit rujukan pemerintah menangani dan merawat pasien positif Covid-19 sejak April 2019.

Sejak Agustus 2019, kata dia, terdeteksi dua ODGJ terpapar virus tersebut, selanjutnya diisolasi pada ruangan khusus yang telah disiapkan. Karena saat itu kebijakan rumkit masih menerima pasien jiwa untuk dirawat setelah berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel, sebab kasus baru pada bulan September mengalami penurunan.

Pasien yang masuk kala itu, hanya menjalani tes cepat dan belum dilaksanakan tes usap karena tidak menujukkan gejala. Namun belakangan, jumlah yang terpapar malah bertambah.

"Kami selalu memproteksi pasien ODGJ secara maksimal. Mungkin saja ada pasien yang membawanya. Nanti pada Desember saya kaget kok banyak pasien yang terdeteksi positif," ungkap dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement