Sabtu 02 Jan 2021 05:19 WIB

Italia Catat Lebih dari 22 Ribu Kasus Baru Covid Awali 2021

Sementara jumlah kematian baru akibat Covid-19 tercatat 462 jiwa.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah
Pegawai perawatan kesehatan yang mengenakan overall dan masker pelindung bekerja di unit perawatan intensif rumah sakit GVM ICC Casal Palocco dekat Roma, Italia (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/GIUSEPPE LAMI ATTENTION EDITORS: IMAG
Pegawai perawatan kesehatan yang mengenakan overall dan masker pelindung bekerja di unit perawatan intensif rumah sakit GVM ICC Casal Palocco dekat Roma, Italia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia melaporkan 22.211 kasus virus korona atau Covid-19 baru, Jumat (1/1) waktu setempat. Sementara jumlah kematian baru akibat Covid-19 tercatat 462 jiwa.

Satu hari sebelumnya, Kamis (31/12), negara tersebut mencatat 23.477 kasus Covid-19 serta 555 kematian. Kementerian Kesehatan negara juga mencatat terdapat 157.524 swab test yang dilakukan pada Jumat (1/1), turun dari 186.004 satu hari sebelumnya.

Baca Juga

Italia telah mencatat total resmi angka kematian kini menjadi 74.621 jiwa akibat Covid-19 sejak wabah terungkap pada 21 Februari. Ini merupakan jumlah korban tertinggi di Eropa, dan tertinggi kelima di dunia.

Sebuah laporan pada Rabu (30/12) oleh biro statistik nasional ISTAT yang mengamati kematian dari semua penyebab sejak dimulainya pandemi menunjukkan jumlah korban virus korona di Italia mungkin lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh data resmi. Italia juga telah melaporkan 2,129 juta kasus hingga saat ini.

Sementara itu jumlah pasien di rumah sakit yang dirawat karena Covid-19 mencapai 22.822 per Jumat (1/1), turun 329 dari hari sebelumnya. Terdaoat 145 oasien masuk ke unit perawatan intensif, dibandingkan dengan 202 pada Kamis (31/12).

Jumlah pasien perawatan intensif saat ini turun dua menjadi 2.553, mencerminkan mereka yang meninggal atau dipulangkan setelah pemulihan. Ketika gelombang kedua epidemi Italia semakin cepat pada paruh pertama November, jumlah pasien di rumah sakit meningkat sekitar 1.000 per hari, sementara okupansi perawatan intensif meningkat sekitar 100 per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement