Jumat 01 Jan 2021 20:11 WIB

Macron: Semua Orang di Prancis Harus Dapat Vaksin Covid

Angka kasus Covid-19 di Prancis masih terbilang tinggi.

 Presiden Prancis Emmanuel Macron
Foto: AP/Francois Mori
Presiden Prancis Emmanuel Macron

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa semua orang di Prancis harus bisa mendapatkan vaksin Covid-19 jika mereka menginginkannya. Pernyataan itu disampaikan Macron di tengah kritik luas atas lambatnya program vaksinasi.

"Harapannya ada, dalam vaksin yang dimungkinkan oleh kejeniusan manusia hanya dalam satu tahun", kata Macron dalam pidato Malam Tahun Baru kepada rakyat Prancis.

"Saya tidak akan membiarkan kelambanan yang tidak dapat dibenarkan terjadi. Setiap orang Prancis yang menginginkannya harus dapat divaksinasi," tambahnya.

Prancis, negara dengan gerakan anti-vaxx sangat kuat, memulai kampanye vaksinasi pada Ahad seperti halnya di banyak negara Eropa lainnya. Tapi sejak itu, Prancis hanya memvaksinasi beberapa ratus warganya dibandingkan puluhan ribu orang yang divaksin di Jerman.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan sebelumnya Prancis akan membuka pusat vaksinasi Covid-19 di kota-kota sebelum awal Februari.

Dia juga mengatakan di Twitter bahwa pemerintah telah memutuskan untuk "mempercepat perlindungan publik prioritas". Ini berarti pekerja medis berusia di atas 50 tahun akan mendapatkan vaksin mulai Senin.

Jumlah harian kasus baru Covid-19 tetap jauh lebih tinggi dari target pemerintah yang kurang dari 5.000. Kementerian kesehatan Prancis melaporkan 19.927 infeksi virus Corona baru selama 24 jam terakhir pada Kamis, turun dari 26.457.

Meskipun demikian, Prancis melihat jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut menurun selama tiga hari berturut-turut. Kondisi itu menghilangkan beberapa tekanan pada sistem perawatan kesehatan.

Total kasus kumulatif Prancis lebih dari 2,6 juta, tertinggi kelima di dunia. Rata-rata pergerakan tujuh hari dari infeksi baru adalah 13.274 dan jumlah kematian naik 251 menjadi 64.632, dibandingkan rata-rata pergerakan tujuh hari dari 338.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement