Jumat 01 Jan 2021 15:50 WIB

Apoteker di AS Ditangkap Usai Sabotase Vaksin Covid-19

Apoteker melakukan sabotase dengan cara mengeluarkannya dari pendingin.

Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.
Foto: istimewa
Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang apoteker di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), ditangkap pada Kamis (31/12) atas dugaan sabotase pada lebih dari 500 dosis vaksin Covid-19. Apoteker itu melakukan sabotase dengan secara sengaja mengeluarkan vaksin dari pendingin untuk merusaknya. Demikian keterangan pihak berwenang.

"Apoteker yang bekerja di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, tersebut telah dipecat usai 57 botol suntik vaksin diketahui berada di luar lemari pendingin pada awal pekan ini," kata petugas terkait. Tiap satu botol suntik mengandung 10 dosis vaksin.

Baca Juga

Hampir 60 dosis vaksin di luar lemari pendingin itu digunakan, sebelum akhirnya petugas menyatakan bahwa vaksin tersebut telah cukup lama berada di luar pendingin sehingga membuatnya tidak efektif. Sisa 500 lebih dosis lainnya kemudian dibuang.

Sejauh ini belum ada keterangan, baik dari pihak Aurora maupun pihak berwenang, mengenai motif pelaku sabotase.

Ketika ditanyai tentang penemuan botol vaksin di luar lemari pendingin pada 26 Desember 2020, apoteker menyebut bahwa itu merupakan kekeliruan yang tidak disengaja. "Namun dalam penyelidikan lebih lanjut, ia mengakui telah secara sengaja melakukannya," kata petugas rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement