Jumat 01 Jan 2021 14:44 WIB

Penurunan Bunga Kredit Masih akan Berlanjut

Upaya penurunan suku bunga memang sudah agresif dilakukan pemerintah.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku bunga kredit perbankan diproyeksikan masih berlanjut mengalami penurunan hingga paruh pertama 2021. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga kredit rupiah perbankan turun dari semua kebutuhan baik modal kerja, investasi, dan konsumsi yang masing-masing sebesar 9,38 persen, sebesar 9,01 persen, dan sebesar 11,05 persen pada Oktober 2020.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan saat ini perbankan masih mendapat ruang yang cukup untuk penurunan suku bunga kredit. Hal ini seiring penurunan beban dana akibat naiknya tabungan masyarakat.

Baca Juga

"Tren ini berpotensi berlanjut hingga kuartal pertama dan kuartal kedua tahun depan, dan akan menjadi stimulasi untuk meningkatkan kinerja sektor riil," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/1).

Menurutnya Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 3,75 persen yang membuat beban dana perbankan semakin turun. Pemerintah pun ikut membantu efisiensi beban dana dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank pelat merah dan bank daerah.

Di samping itu, dia juga menggarisbawahi perbankan tengah berupaya untuk meringankan beban debitur berkualitas untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya pada tahun depan.

Meski demikian, dia menjelaskan tren ini tetap tidak sepenuhnya baik bagi perbankan. Penurunan suku bunga kredit ini tetap diikuti dengan penurunan net interest margin perbankan sebesar 4,4 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement