Jumat 01 Jan 2021 11:52 WIB

10,4 Juta Anak Afrika Berpotensi Kekurangan Gizi Akut

Selain pandemi dan kerawanan pangan, sejumlah negara Afrika terdampak konflik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Anak sekolah Afrika antre makanan
Foto: france24.com
Anak sekolah Afrika antre makanan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan Anak PBB (UNICEF) memperkirakan sebanyak 10,4 juta anak di Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, timur laut Nigeria, Sahel Tengah, dan Yaman akan menderita kekurangan gizi akut pada 2021. Selain menghadapi pandemi dan kerawanan pangan, negara-negara terkait turut terdampak konflik.

"Untuk negara-negara yang terguncang akibat konflik, bencana, dan perubahan iklim, Covid-19 telah mengubah krisis gizi menjadi bencana yang akan segera terjadi," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (31/12). 

Baca Juga

Menurut dia, keluarga-keluarga yang sudah berjuang memberi makan anak-anak dan diri mereka sendiri kini berada di ambang kelaparan. "Kami tidak bisa membiarkan mereka menjadi korban yang terlupakan di tahun 2020," ujar Fore.

Menurut UNICEF, peningkatan malnutrisi akut dan kerawanan pangan di beberapa negara Afrika serta Yaman disebabkan oleh konflik bersenjata yang sedang berlangsung. Akses mereka terhadap air, sanitasi, perawatan kesehatan, dan layanan kebersihan juga sangat terbatas.

Selain itu banjir di beberapa daerah selama 2020 memperburuk tingkat kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak. UNICEF menyebut sekitar 7,3 juta orang atau 60 persen populasi Sudan Selatan, diproyeksikan menghadapi kerawanan pangan akut pada 2021. Sebanyak 1,4 juta anak di sana pun berpotensi mengalami kekurangan gizi akut tahun depan. 

Di Kongo, sekitar 3,3 juta balita diperkirakan bakal menderita malnutrisi pada 2021. Tak kurang dari satu juta anak di sana pun berpotensi mengalami gizi buruk akut yang parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement