Jumat 01 Jan 2021 05:02 WIB

Pesma Dai Gelar Refleksi Akhir Tahun 2020

Refleksi Akhir Tahun itu mengundang Ketua Pemuda Hidayatullah sebagai narasumber.

Pesantren Mahasiswa Dai (Pesma Dai) menggelar acara refleksi akhir tahun 2020.
Foto: Dok Pesma Dai
Pesantren Mahasiswa Dai (Pesma Dai) menggelar acara refleksi akhir tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Memanfaatkan waktu untuk kebaikan, momentum akhir Tahun 2020 digunakan oleh Pesma Dai untuk menggelar ajang refleksi bersama.

Direktur Pesma Dai, Ahmad Muzakki menjelaskan bahwa ajang ini untuk menjaga spirit belajar dan dakwah para mahasiswa binaannya.

"Pesantren Mahasiswa Dai (Pesma Dai) merupakan lembaga yang membantu mahasiswa yang belajar di berbagai universitas di Jakarta dan Ciputat untuk memiliki kesadaran dan semangat dalam dakwah. Jadi tidak semata studi itu sendiri. Malam ini menjadi sangat penting bagi Pesma Dai agar segenap mahasiswa memiliki kesadaran menyeluruh tentang hakikat waktu, sehingga di 2021 bisa hidup lebih baik," terangnya di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (31/12).

Hadir sebagai narasumber, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah, Imam Nawawi. Penulis produktif itu menekankan para mahasiswa sadar betul tentang apa itu hakikat, makna dan tujuan dari diciptakannya waktu oleh Allah di dalam kehidupan ini.

"Tidak ada beda nilai manusia yang hidup di masa Nabi Adam, Nabi Muhammad, dengan masa kita saat ini, selain daripada apakah ada kesadaran yang mendalam tentang makna dan hakikat serta tujuan waktu. Manusia dapat dinilai, dikategorikan dan diberikan ganjaran berdasarkan bagaimana ia memanfaatkan waktu dalam kehidupan ini. Karena waktu hakikatnya anugerah dari Allah, maknanya harus didayagunakan untuk kebaikan yang didasarkan pada keimanan, melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan dimaksudkan untuk menentukan kualitas dan posisi manusia setelah kehidupan dunia ini, surga atau neraka," urainya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Kesadaran itu, kata Imam,  sangat penting bagi mahasiswa agar tidak terjebak pada kebiasaan buruk yang banyak melanda kehidupan kaum muda, termasuk mahasiswa, yakni bermain game.

"Waktu itu sangat berharga, anugerah yang tak bisa diperbarui dari Allah Ta'ala. Jadi, jangan disalahgunakan, misalnya dengan berlama-lama main game. Sebab jika itu terjadi, maka hilanglah kesempatan menjadi manusia yang berarti di masa depan. Oleh karena itu, manfaatkan waktu dengan baik dan jauhi hal-hal yang tidak bermanfaat," imbuhnya.

Acara refleksi akhir tahun ini diakhiri dengan makan ikan bakar bersama. Pada pesan penutupnya, Imam Nawawi mendorong agar para mahasiswa di Pesma Dai terus terdepan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui gerakan dakwah.

Pesma Dai merupakan program dakwah dan pendidikan dari Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah. Selain di Legoso Ciputat, Pesma Dai juga telah ada di Bengkulu, Samarinda dan Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement