Kamis 31 Dec 2020 20:12 WIB

Positif Covid-19 Depok Tambah 239 Orang, Meninggal 6 Orang

Total pasien positif Covid-19 di Depok sudah mencapai 17.294 orang.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Korban kasus virus corona (Covid-19) di Kota Depok masih terus bertambah cukup banyak. Dilaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Kamis (31/12), terjadi penambahan pasien positif Covid-19, yakni 239 orang.

Dengan penambahan 239 orang positif Covid-19, total pasien positif Covid-19 sudah mencapai 17.294 orang. Adapun korban meninggal dunia bertambah enam orang. Total yang meninggal dunia menjadi 419 orang atau 2,42 persen.

Untuk pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 349 orang. Total pasien Covid-19 yang sembuh menjadi 13.517 orang atau 77,16 persen dari total kasus konfirmasi positif.

Sedangkan, kasus konfirmasi aktif sebanyak 3.358 orang atau 19,42 persen. Untuk suspek aktif sebanyak 625 orang atau 5,08 persen dan kontak erat aktif sebanyak 2.502 orang atau 10,68 persen.

Lonjakan penyebaran Covid-19 terus meningkat sehingga Kota Depok masih dalam status zona merah. Untuk menekan penyebaran Covid-19, aparat gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP Kota Depok yang tergabung dalam Tim Pemburu Covid-19 akan melakukan razia lokasi-lokasi kerumunan orang saat malam pergantian tahun 2020-2021 atau malam tahun baru.

"Sebanyak 764 personel bakal diterjunkan dalam operasi atau razia untuk mencegah kerumunan orang saat perayaan malam pergantian tahun baru di Kota Depok," ujar Kapolres Metro (Kapolrestro) Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, di Mapolrestro Depok, Kamis (31/12).

Operasi gabungan terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Damkar, Dishub dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. "Kami akan melewati pergantian tahun dari 2020 menuju 2021. Pergantian tahun selalu saja ada kegiatan masyarakat berupa perayaan tahun baru dan di situlah berpotensi terjadinya keramaian dan kerumunan dan itu akan kami cegah untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 yang semakin merajalela," jelas Azis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement