Kamis 31 Dec 2020 13:36 WIB

Presiden Fiorentina Bicara tentang Wasit Sambil Ejek Nedved

Commiso bangga timnya menang 3-0 di Turin.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Fiorentina Dusan Vlahovic (kanan), melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A antara Juventus dan Fiorentina, di Allianz Stadium di Turin, Italia, Rabu (23/12) dini hari WIB.
Foto: Fabio Ferrari / LaPresse via AP
Pemain Fiorentina Dusan Vlahovic (kanan), melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A antara Juventus dan Fiorentina, di Allianz Stadium di Turin, Italia, Rabu (23/12) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Presiden Fiorentina Rocco Commisso masih mengenang kemenangan manis timnya atas Juventus dengan skor 3-0 pekan lalu. Saat menyaksikan laga yang digelar di Turin tersebut, ia merasakan tiga hal. Pertama, ja takut wasit akan memberi Juventus hadiah. Kedua, ia ingin mengejek Pavel Nedved yang merupakan wakil Presiden Juventus. Ketiga, dia tidak terkejut eks Fiorentinaz Federico Chiesa diberi perlakuan kasar. 

"Saya menonton pertandingan dengan istri saya dan saya takut sampai gol ketiga, karena saya tahu bahwa cepat atau lambat wasit bisa memberikan hadiah kepada Juve," kata Commisso dikutip dari Football Italia, Kamis (31/12).

"Saya melihat si pirang (merujuk pada Pavel Nedved), yang tahun lalu menyuruh saya minum secangkir teh yang enak. Yah, kuharap dia minum teh chamomile, karena dia begitu gelisah di tribun," ejeknya. 

Para pemain Fiorentina menunjukkan sedikit belas kasihan kepada mantan rekan setimnya Chiesa, yang mengalami perlakuan kasar, dan Commisso tidak terkejut. "Saya hanya dapat menyarankan orang-orang untuk tidak merusak jembatan persahabatan mereka dan mencoba untuk tetap rendah hati, tapi bukan itu yang ia lakukan," ujarnya. 

Klub telah memecat pelatih Beppe Iachini untuk mendatangkan Cesare Prandelli, meskipun situasinya sudah seimbang dengan menghindari degradasi musim lalu. "Yang perlu dipahami semua orang adalah ketika saya membeli Fiorentina, mereka tidak berada di empat besar. 

"Saya dikritik karena mengatakan tujuannya hanya untuk berada di paruh atas klasemen, tetapi mengapa saya harus mengatakan kami menargetkan tempat Liga Champions padahal kenyataannya bukan seperti itu?," kata sia. 

"Semua orang ingin mencapai hasil yang luar biasa, tetapi orang-orang harus memberi saya waktu dan mengizinkan saya membuat beberapa kesalahan. Yang benar-benar menyakitkan saya adalah ketika beberapa wartawan mengatakan mereka berharap kami kalah melawan Parma sehingga Iachini akan dipecat," ujar Commiso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement