Rabu 30 Dec 2020 16:20 WIB

Oded Resmikan Kolam Retensi Gedebage Minimalisasi Banjir

Kapasitas kolam retensi Gedebage dapat memuat air banjir mencapai 5.500 meter kubik.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Oded M Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kedua kanan) dan Kadis PU Didi Ruswandi (kiri) menandatangani prasasti saat launching dan meninjau Kolam Retensi Gedebage di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (30/12). Keberadaan kolam retensi tersebut diharapkan dapat menangani banjir dikawasan tersebut yang kerap terjadi saat musim hujan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wali Kota Bandung Oded M Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kedua kanan) dan Kadis PU Didi Ruswandi (kiri) menandatangani prasasti saat launching dan meninjau Kolam Retensi Gedebage di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (30/12). Keberadaan kolam retensi tersebut diharapkan dapat menangani banjir dikawasan tersebut yang kerap terjadi saat musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial meresmikan kolam retensi Gedebage untuk meminimalisasi banjir di wilayah Pasar Gedebage dan sekitarnya, Rabu (30/12). Program pembuatan kolam retensi akan dilakukan terus menerus untuk meminimalisasi banjir di Kota Bandung.

"Hari ini meresmikan kolam retensi yang ke sekian di Kota Bandung. Yang kita resmikan hari ini berada pada pinggiran Sungai Cipamulihan, semangat memulihkan kembali Sungai Cipamulihan," ujarnya disela-sela peresmian acara kolam retensi Gedebage, Rabu (30/12).

photo
Wali Kota Bandung Oded M Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (perahu kanan) dan Kadis PU Didi Ruswandi (perahu kiri) meninjau Kolam Retensi Gedebage di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (30/12). Keberadaan kolam retensi tersebut diharapkan dapat menangani banjir dikawasan tersebut yang kerap terjadi saat musim hujan. - (Edi Yusuf/Republika)

Menurutnya, kapasitas kolam retensi Gedebage dapat memuat air banjir mencapai 5.500 meter kubik. Dia berharap, keberadaan kolam retensi dapat meminimalisasi banjir di Pasar Gedebage maupun yang terjadi di Jalan Soekarno Hatta depan pasar.

Selain itu, kolam retensi Gedebage dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik dan ruanh terbuka hijau. Oded menjelaskan meski kolam retensi tidak dapat membuat banjir hilang namun durasi saat banjir surut lebih cepat.

"Contoh di sungai Citepus yang ada 2 kolam retensi walaupun masih ada banjir tapi relatif lebih mudah surutnya, contoh di Pasteur kalau ada banjir dulu banjir berhari-hari sekarang berjam-jam sudah surut," ungkapnya.

Dia mengaku, akan melakukan inventarisasi lahan-lahan yang dapat digunakan untuk pembuatan kolam retensi. Termasuk, menurutnya, akan menyempurnakan kolam retensi di Jalan Bima yang saat ini sudah berfungsi.

Oded menambahkan, pada tahun 2020, sudah membuat 10 sumur imbuhan dalam dan pada 2021 akan membuat kurang lebih 20 sumur. Menurutnya, salah satu yang prioritas dibuat yaitu sumur imbuhan di wilayah Gedebage sebagai titik terendah cekungan Bandung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Riswani mengungkapkan, jumlah kolam retensi di Kota Bandung masih sedikit untuk meminimalisasi banjir. Menurutnya, total genangan air di Kota Bandung mencapai 280 ribu meter persegi yang berada di tiap daerah aliran sungai (DAS).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement