Rabu 30 Dec 2020 13:44 WIB

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dibangun Semester I 2021

Industri baterai kendaraan listrik akan dikembangkan oleh LG bekerja sama BUMN.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Terminal pengisian baterai kendaraan listrik (ilustrasi)
Foto: VOA
Terminal pengisian baterai kendaraan listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pengembangan baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp 142 triliun di Indonesia akan segera dimulai. Hal itu setelah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara konsorsium BUMN dengan LG Energy Solution Ltd, yang merupakan anak perusahaan konglomerasi LG Group.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada 18 Desember 2020. Disaksikan pula oleh Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi Korea Selatan Sung Yun-mo.

Baca Juga

Ia menjelaskan konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan industri sel baterai untuk kendaraan listrik yaitu MIND ID (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk, PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero). Kesepakatan investasi tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Busan, pada November 2019 lalu.

Bahlil mengatakan pembangunan pabrik akan dimulai pada semester pertama 2021. "Ini tidak lama-lama, kemungkinan akan groundbreaking pada semester pertama 2021. Jadi ini bukan MoU-MoUan, 2021, semester pertama insya Allah tahap pertama sudah mulai dilakukan pembangunan pabrik," tegas dia dalam konferensi pers, Rabu (30/12).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement