Rabu 30 Dec 2020 10:04 WIB

Mahasiswa UMM Juara Arabic Story Telling Tingkat Nasional

Ide cerita Luthfi dalam perlombaan tersebut bertema cara untuk mencintai bahasa Arab.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Luthfi Hasan K.
Foto: Dok UMM
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Luthfi Hasan K.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Luthfi Hasan K berhasil meraih juara dua pada lomba Arabic Story Telling di Gebyar Virtual Hari Bahasa Arab se-Dunia. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Awardee Lembaga Pengelolahan Dana Pendidikan (LPDP) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada Jumat (18/12).

Luhtfi menuturkan, berbagai persiapan yang dilakukan menjelang perlombaan mencapai lima hari. Selain sibuk membaca banyak literatur untuk memperoleh inspirasi cerita, ia juga mencoba menuangkan ide ceritanya dalam sebuah tulisan.

Adapun ide cerita yang Luthfi sertakan dalam perlombaan tersebut bertema cara untuk mencintai bahasa Arab. Selain karena perlombaan menggunakan bahasa Arab, pemilihan ide cerita juga berdasarkan pada pandangan Luhtfi tentang pentingnya bahasa Arab pada zaman sekarang. Hal itu  terutama bagi mereka yang menganut agama Islam.

“Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memang penting. Tapi bahasa Arab juga tidak kalah penting,” ucapnya dalam siaran pers, Selasa (29/12).

Selama proses penulisan, Luthfi banyak dibantu oleh dosen dan dekan fakultas. Utamanya dalam hal salah ketik dan salah penerjemahan. Setelah tahap pengumpulan naskah, menurut Luthfi, pihak panitia memilih 10 naskah terbaik yang diadu kembali. Pada tahap ini, para peserta diminta mengirimkan video story telling kepada panitia.

Dia mengaku cukup kesulitan saat melakukan pengambilan video. Pasalnya, ia harus melakukan semua proses syuting sendirian. Tidak cukup sampai di situ, Luthfi juga kebingungan dalam menyiapkan properti hingga ke tahap editing. Apalagi dia tidak memiliki teman yang memahami videografi.

“Saya kurang begitu paham tentang videografi dan pengambilan gambar. Jadi, saya berusaha semaksimal mungkin meskipun video yang didapat tidak begitu sempurna,” jelasnya.

Dengan kendala yang dihadapi, Luthfi sama sekali tidak menyangka bisa meraih juara dua dalam ajang ini. Apalagi, menurutnya, video yang dibuatnya dan kirimkan jauh dari kata sempurna. Luthfi mengaku sangat bersyukur atas usaha yang dapat membawa hasil baik.

"Namun saya tidak ingin hanya berhenti sampai di sini, untuk ke depannya saya akan terus berproses dan berkarya untuk memberikan yang terbaik," ucap Luhtfi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement