Rabu 30 Dec 2020 06:43 WIB

Eks Pangdam Brawijaya Bongkar Ketika 76 Jenderal Nonjob

Meski senyum-senyum terus, Jenderal Andika bisa marah kepada Mayjen (Purn) Widodo.

Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya periode 2019-2020, Mayjen (Purn) Widodo Iryansyah.
Foto: @Pendam5
Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya periode 2019-2020, Mayjen (Purn) Widodo Iryansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya periode 2019-2020, Mayjen (Purn) Widodo Iryansyah menceritakan pengalaman perjalanan kariernya ketika sudah menduduki jabatan perwira tinggi (pati).

Widodo menjelaskan, setelah menjabat Komandan Korem (Danrem) 121/Alambhana Wanawwai (ABW) pada 2015-2017, ia mendapat promosi menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/Brawijaya pada 2017-2018.

Kala menjabat Danrem di Sintang Kalimantan Barat (Kalbar), Widodo memiliki atasan, yaitu Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayjen Andika Perkasa. Andika menjabat Pangdam periode 2016-2018.

"Dari Danrem, saya Kasdam Brawijaya tidak pernah ketemu lagi (dengan Jenderal Andika Perkasa), setelah itu saya patisus (perwira tinggi khusus) 10 bulan, Mbak. Jenderal bintang satu mantan Kasdam jadi pengangguran," kata Widodo lewat akun Youtube TNI AD yang diunggah pada Selasa (29/12).

Ketika tidak memiliki jabatan, Widodo sempat bingung. Namun, ia urung sedih lantaran ternyata ada puluhan jenderal lain yang bernasib sama dengannya.

"Eh ternyata bukan saya saja Mbak, ada juga bintang dua, juga bintang tiga, 76 Jenderal gak punya jabatan. Padahal nyetak surat jenderal susahnya minta ampun," kata abituren Akmil 1987 ini.

Widodo mengaku, untuk meraih pangkat bintang itu sebenarnya sulit. Namun, karena posisi jabatan sudah penuh maka banyak Jenderal yang akhirnya nonjob. Hal itu juga diikuti dengan ratusan perwira menengah (pamen) yang tidak memiliki jabatan.

"Untuk mendapatkan Jenderal itu, aduh perjuangannya luar biasa. Dan terbayang bukan 76 Jenderal saja, ternyata ada 450 Kolonel juga yang tidak punya jabatan. Mulai habis sekolah ga punya jabatan, pulang habis penugasan tak punya jabatan, yang bermasalah juga tak punya jabatan, yang ga ada masalah apa-apa juga tak punya jabatan, numpuk di situ (Mabesad)," kata Widodo.

Kondisi banyak Jenderal dan Kolonel yang nonjob membuat ritme kerja di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) menjadi tidak bagus. Ketika mendapat promosi menjadi kepala staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2018 menggantikan Jenderal Mulyono, Jenderal Andika langsung menyusun pengembangan organisasi. Banyak status jabatan dinaikkan dengan tujuan mereka yang tak punya jabatan bisa terserap.

"Suasana ga bagus, nah di sinilah pertama kali kepemimpinan Jenderal Andika jadi KSAD diuji. Diuji bagaimana bisa memecahkan permasalahan 76 Jenderal ini kan sekitar 450 Kolonel yang tak punya jabatan saat itu, tadi kan saya bilang, beliau mempunyai misi jauh ke depan," kata Widodo.

Ketika validasi organisasi yang disusun Jenderal Andika disetujui Presiden Jokowi lewat Perpres Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI, akhirnya masalah pati dan pamen nonjob menjadi terselesaikan.

"Sehingga beliau lah yang bisa memecahkan masalah itu. Dan pelan-pelan pada saatnya tak lama beliau menjabat KSAD, semuanya punya jabatan. Baik yang 76 jenderal sama yang 450 itu, beliau mengembangkan organisasi," kata Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement