Selasa 29 Dec 2020 20:52 WIB

Jabar akan Tambah Tenaga Kesehatan di Januari 2021

Penambahan tenaga kesehatan ini sedang dikoordinasikan dengan Kemenkes RI.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 78,53 persen. Kondisi ini menjadi keprihatinan dan perhatian utama dari Satgas Jabar. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani, untuk tenaga kesehatan sedang dikoordinasikan dengan Kemenkes RI. "Insya Allah Januari 2021 sudah ditempatkan di pusat pelayanan Covid  Jabar," ujar Berli kepada Republika, Selasa (29/12).

Terkait jumlah perawat yang eksisting, menurut Berli, saat ini jumlah tenaga kesehatan masih memadai. Apalagi, sebagian juga sudah ada rekruitmen oleh Satgas Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 

"Hanya masalahnya yang rekruitmen baru hanya sampai Desember 2020 atau Maret 2021. Ini tergantung kebijakan anggaran daerahnya masing-masing," katanya.

Untuk ruang isolasi, kata dia, Pemprov Jabar sudah menyiapkan 6 Gedung sebagai Persiapan RS Darurat Covid 19. "Mudah-mudahan sih tak terpakai karena saat ini Dinkes Jabar diberikan amanah untuk bisa merelokasi pasien konfirmasi yang OTG atau gejala ringan ke perawatan isolasi Non Rumah Sakit," katanya. 

Berli berharap, di pekan pertama Januari sudah ada SOP nya. Sambil menyiapkan Pusat Isolasi Mandiri Terpadu di beberapa tempat. "Misalnya, Hotel Nyland yang terbaru dibuka dengan kapasitas 70 Tempat Tidur untuk area Bandung Raya," paparnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement