Selasa 29 Dec 2020 18:21 WIB

Ridwan Kamil dan Uu Resmi Punya Mobil Listrik untuk Dinas

Jabar jadi provinsi pertama dengan kendaraan operasional mobil listrik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Dua mobil listrik diparkir di halaman rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Gedung Pakuan, Kota Bandung, usai diserah terimakan, Selasa (29/12). Mobil listrik tersebut rencananya akan dipakai sebagai salah satu kendaraan dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di tahun depan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Dua mobil listrik diparkir di halaman rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Gedung Pakuan, Kota Bandung, usai diserah terimakan, Selasa (29/12). Mobil listrik tersebut rencananya akan dipakai sebagai salah satu kendaraan dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Presiden  Direktur PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha secara resmi melakukan serah terima tiga mobil listrik di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (29/12). Dengan adanya serah terima ini, Jabar pun menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki kendaraan operasional kedinasan berupa mobil listrik.

Menurut Ridwan Kamil dua unit kendaraan ini akan digunakan sebagai kendaraan operasional kedinasan dirinya sebagai Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Satu unit lainnya akan digunakan untuk operasional polisi patwal gubernur.

Baca Juga

Pemerintah Provinsi Jabar secara bertahap akan mengalihkan seluruh kendaraan-kendaraan dinas menjadi mobil listrik. "Dan kami jadi provinsi pertama, pemerintah daerah pertama yang secara resmi mengalihkan kebijakan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil menjelaskan, efisiensi biaya menjadi salah satu alasan pihaknya memutuskan untuk mengalihkan kendaraan operasional kedinasan ke mobil listrik. Dengan mobil listrik, Pemprov Jabar bisa menghemat pengeluaran anggaran biaya BBM hingga satu per limanya.

“Penghematan biaya (dengan mobil listrik) luar biasa. Untuk 300 kilometer menggunakan BBM itu bisa Rp 300 ribu, tapi kalau dengan kendaraan listrik ini cukup sekitar Rp 50 ribuan kalau dikonversi ke biaya,” papar Emil.

photo
Dua mobil listrik diparkir di halaman rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Gedung Pakuan, Kota Bandung, usai diserah terimakan, Selasa (29/12). Mobil listrik tersebut rencananya akan dipakai sebagai salah satu kendaraan dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di tahun depan. - (Edi Yusuf/Republika)

Selain itu, kata dia, mobil listrik asal Negeri Ginseng Korea ini memiliki harga terjangkau, sekitar Rp 600 juta per unit serta ramah lingkungan. Adapun dilansir situs web resmi Hyundai, IONIQ Electric mempunyai kapasitas sebesar 38,3 kWh dan KONA Electric sebesar 39,2 kWh.

Menggunakan baterai sebagai sumber energi utama, mobil listrik murni terbebas dari emisi. Berdasarkan perhitungan biaya penggunaan listrik (R2-R3), IONIQ Electric dan KONA Electric masing-masing memiliki efisiensi listrik 0,138 kWh/km dan 0,150 kWh/km serta mampu menempuh jarak 373 km dan 345 km.

Untuk kemampuan jelajah, Emil mengatakan, sudah mencoba atau test drive mobil listrik tersebut saat kunjungan kerja ke Garut di akhir Oktober 2020.

“Kalau untuk pengisian (daya listrik) ini bisa di rumah. Saya sudah coba test drive waktu ke Garut, jadi di Nagreg saat antre tanjakan tidak ada bedanya kendaraan listrik ini dengan yang lain. Yang membedakan hanya dua, tidak pakai bensin dan tidak ada suara,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement