Selasa 29 Dec 2020 15:09 WIB

Libur Akhir Tahun, Jateng Tutup 86 Objek Wisata

Penutupan objek wisata ini guna mencegah peningkatan kasus dan klaster baru Covid-19.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Wisatawan mengunjungi kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu. Pemprov Jateng menutup 86 objek wisata di Jawa Tengah guna mencegah peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Wisatawan mengunjungi kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu. Pemprov Jateng menutup 86 objek wisata di Jawa Tengah guna mencegah peningkatan jumlah kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna mencegah munculnya kasus baru Covid-19 pada masa liburan Tahun Baru, enam daerah di Jawa Tengah menutup semua objek wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah (pemda). Keenam daerah tersebut meliputi Kabupaten Wonogiri, Purworejo, Rembang, Kudus, Jepara serta Kabupaten Demak.

Perihal penutupan destinasi wisata yang dikelola pemerintah kabupaten (pemkab) tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/12). Total ada 86 dari total 690 objek wisata di Jawa Tengah dipastikan tidak akan dibuka untuk kegiatan pariwisata pada libur tahun baru.

Baca Juga

Menurut Sinoeng, enam pemkab di Jawa Tengah tersebut telah memutuskan untuk menutup semua destinasi wisata di daerahnya, selama libur tahun baru kali ini. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 dan menngantisipasi munculnya klaster penularan baru.

Sementara, dua pemkab lain yakni Klaten dan Pemalang memastikan bakal menutup sebagian dari sejumlah objek wisata yang selama ini dikelola kedua pemkab. Sehingga sebagian objek wisata lain masih tetap akan menerima pengunjung, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan serta prosedur operasional standar pencegahan Covid-19 yang ketat.

"Sehingga, ada enam kabupaten yang menutup total semua destinasi wisata yang dikelola pemda serta dua kabupaten yang bakal menutup sebagian dari destinasi wisata yang dikelolanya," kata Sinoeng dalam keterangannya.

Ia juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh masing-masing pemda tersebut. Karena kebijakan tersebut diambil dalam rangka mengendalikan serta mengantisipasi munculnya klaster baru penularan Covid-19 di tempat- tempat tujuan wisata yang ada di daerah tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement