Senin 28 Dec 2020 22:46 WIB

Jumlah Positif Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah 1.678 Kasus

Jumlah total positif Covid-19 di DKI Jakarta meningkat menjadi 177.604 kasus.

Petugas memakai baju hazmat saat beraktivitas di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Senin (28/12). Berdasarkan data perkembangan kasus virus Corona (Covid-19) harian di Indonesia yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (28/12), DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus harian Covid-19 sebanyak 1.678 kasus harian atau setara 28,6 persen penambahan kasus nasional disumbang oleh Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memakai baju hazmat saat beraktivitas di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Senin (28/12). Berdasarkan data perkembangan kasus virus Corona (Covid-19) harian di Indonesia yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (28/12), DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus harian Covid-19 sebanyak 1.678 kasus harian atau setara 28,6 persen penambahan kasus nasional disumbang oleh Jakarta. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertambahan pasien terpapar Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta pada Senin (28/12), mencapai 1.678 orang. Sehingga, jumlah total positif Covid-19 meningkat dari 175.926 kasus menjadi 177.604 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, menunjukkan penambahan 1.678 kasus ini merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Ahad (27/12) sebanyak 1.272 kasus positif dan 406 kasus lainnya yang merupakan pemeriksaan dari satu laboratorium RS swasta dan satu laboratorium RS Vertikal, tiga hari terakhir yang baru dilaporkan.

Baca Juga

Pada tes PCR 27 Desember 2020 itu, dilakukan tes pada sebanyak 9.016 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 7.831 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.272 positif dan 6.559 negatif.

Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 1.678 kasus. Angka ini lebih tinggi dibanding penambahan pada Selasa (22/12) sebanyak 1.311 kasus, dan Senin (21/12) sebanyak 1.466 kasus.

Namun, jumlah pertambahan 1.678 kasus ini, masih di bawah penambahan pada Ahad sebanyak 1.997 kasus, pada Kamis (24/12) sebanyak 1.933 kasus, dan Rabu (23/12) sebanyak 1.954 kasus, terlebih jika dibandingkan dengan penambahan pada Sabtu (26/12) sebanyak 2.058 kasus, serta pada Jumat (25/12) sebanyak 2.096 kasus yang merupakan pertambahan kumulatif tertinggi selama pandemi.

Akan tetapi, jumlah pertambahan 2.058 pada Sabtu (26/12), masih mengalahkan pertambahan 2.096 kasus pada Jumat (25/12) dalam kategori pertambahan kasus bredasarkan tes harian. Karena, penambahan sebanyak 2.096 kasus itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis (24/12) sebanyak 1.594 kasus positif dan sebanyak 502 kasus adalah hasil tes dari dua laboratorium swasta, sembilan hari terakhir yang baru dilaporkan.

Sementara, penambahan 2.058 kasus Sabtu (26/12), merupakan hasil dari pemeriksaan usap pada Jumat (25/12) sebanyak 1.859 kasus positif dan sebanyak 199 kasus adalah hasil tes dari satu laboratorium Rumah Sakit TNI, sepuluh hari terakhir yang baru dilaporkan.

Adapun, dari jumlah pasien sembuh dari paparan Covid-19 di Jakarta pada Senin (28/12), bertambah 1.263 orang yang menyebabkan total pasien sembuh sebanyak 159.878 orang, naik dari jumlah sebelumnya 158.615 orang. Angka total pasien sembuh sebanyak 159.878 orang tersebut, adalah sekitar 90,0 persen (turun dari sebelumnya 90,2 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 177.604 kasus.

Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 177.604 kasus tersebut, sebanyak 14.500 orang (naik 393 dari sebelumnya 14.107 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 3.226 orang (bertambah 22 dibanding sebelumnya 3.204 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,8 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada Senin ini, tercatat di angka 12,1 persen (naik dari sebelumnya 11,7 persen). Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement