Senin 28 Dec 2020 19:53 WIB

Kabupaten Jepara Dilengkapi Alat Deteksi Gempa

Potensi gempa bumi di Kabupaten Jepara cukup tinggi.

Kabupaten Jepara Dilengkapi Alat Deteksi Gempa (ilustrasi).
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Kabupaten Jepara Dilengkapi Alat Deteksi Gempa (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JEPARA -- Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, saat ini dilengkapi dengan alat pendeteksi gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyusul peristiwa gempa bumi yang beberapa kali melanda daerah setempat.

"Kabupaten Jepara memang memiliki riwayat gempa bumi. Beberapa tahun terakhir juga tercatat beberapa kali terjadi gempa, termasuk di Kecamatan Donorojo pernah terjadi gempa yang sifatnya merusak, namun bukan berpotensi tsunami," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Kusmiyanto di Jepara, Senin (28/12).

Ia memperkirakan potensi gempa bumi di Kabupaten Jepara cukup tinggi, sehingga oleh BMKG diberi alat deteksi gempa yang berada di tiga lokasi. Di antaranya di Kecamatan Donorojo yang dipasang tahun 2017 dan berfungsi untuk mengetahui kekuatan gempanya.

"Kemudian ditambah lagi alat deteksi gempa yang ditempatkan di kantor BPBD Jepara. Alat deteksi gempa yang kedua ditempatkan nempel di tembok bangunan kantor," ujarnya.

Sementara alat deteksi gempa yang terbaru adalah accelerograph, dipasang di halaman kantor BPBD Jepara pada akhir November 2020.

Ketiga alat deteksi gempa tersebut, yakni seismograf, intensitimeter, dan accelerograph. Masing-masing alat saling terkait karena masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

"Misal, seismograf merupakan alat sensor getaran yang berfungsi untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismograf," ujarnya.

Sementara accelerograph merupakan alat untuk merekam guncangan permukaan tanah yang sangat kuat, yang mengukur percepatan permukaan tanah. Alat ini ditempatkan di daerah padat penduduk, karena untuk menginvestigasi variasi terhadap respons guncangan.

Untuk alat yang ketiga, kata dia, bernama intensitimeter yang digunakan untuk menghitung percepatan tanah pada suatu tempat yang pemasangannya pada bangunan. Fungsinya untuk mengetahui seberapa besar goncangan bangunan terhadap getaran akibat gempa bumi.

Dengan adanya ketiga alat tersebut, ketika terjadi gempa bisa langsung diketahui melalui layar monitor komputer, baik letak kedalaman maupun posisi garis gempanya.

"Hanya saja, hal itu yang mengetahui hanya BMKG karena langsung tersambung dengan BMKG. Meskipun demikian, ketika terjadi peristiwa serupa akan diperoleh data secara akurat. BPBD Jepara juga akan mendapatkan informasi secara akurat ketika terjadi gempa di Kabupaten Jepara," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement