Senin 28 Dec 2020 19:01 WIB

Ahli Jelaskan Waktu yang Dibutuhkan untuk Buang Air Besar

Bila buang air besar tergolong cukup singkat atau lama, maka ada masalah dengan usus.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Bila buang air besar tergolong cukup singkat atau lama, maka ada masalah dengan usus (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Bila buang air besar tergolong cukup singkat atau lama, maka ada masalah dengan usus (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hingga dua kali buang air besar baik untuk kesehatan tubuh. Namun, berapa lama idealnya waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menuntaskan membuang tinja?

“Orang rata-rata membutuhkan waktu 10 detik hingga satu menit untuk buang air besar, apabila lebih lama dari itu kemungkinan alami sembelit, ” ujar Niket Sonpal, MD, internis dan gastroenterologi di New York City, serta asisten profesor di Touro College of Osteopathic Medicine, seperti dilansir dari laman Well and Good, Senin (28/12).

Baca Juga

“Biasanya, jika seseorang membutuhkan waktu lebih dari satu menit untuk buang air, sementara juga harus mendorong dengan kuat, mereka kemungkinan besar mengalami sembelit,” tambahnya.

Sementara, jika buang air besar kurang dari 10 detik atau cair, maka kemungkinan besar sedang mengalami diare. Kotoran yang dikeluarkan juga cukup lembut dan lembek dengan ujung yang tidak rata.

"Ini bisa menunjukkan bahwa Anda memiliki kondisi gastrointestinal seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), yang menyebabkan proses pencernaan menjadi lebih cepat dan buang air besar terlalu cepat," kata Sonpal.

Bila mengalami kondisi demikian, lanjut Sonpal, maka disarankan menemui ahli gastroenterologi untuk mendiskusikan solusinya. Anda juga dapat mencoba menghilangkan penyebab umum masalah buang air besar, seperti memperhatikan produk susu, gluten, makanan asam, kopi, atau minuman berkarbonasi dari makanan yang dikonsumsi selama beberapa pekan.

Kemudian perhatikan, apakah Anda mulai merasa lebih baik. Secara perlahan tambahkan kembali setiap makanan tersebut ke dalam menu makanan satu per satu, dan lihat apakah Anda mulai mengalami gejala lagi.

"Untuk hasil yang lebih akurat, dapatkan panduan dari dokter atau ahli diet," saran Sonpal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement